Edisi.co.id - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggap, pencurian laptop dan berkas kerja yang menimpa Jaksa berinisial FAN di Yogyakarta merupakan musibah. Tas berisi laptop dan berkas kerja milik Jaksa KPK, FAN di Yogyakarta digondol maling. Tas itu dicuri dari kediamannya pada Sabtu (24/12/2022).
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, Jaksa tersebut telah menggembok gerbang depan dan mengunci pintu rumahnya. Namun, rumahnya tetap dibobol maling. “Ini kan kemarin sudah dilakukan dengan mengunci gembok, mengunci pintu dan sebagainya ya makanya namanya itu musibah,” kata Ali saat ditemui awak media di gedung Merah Putih KPK, Selasa (27/12/2022).
Ali menyayangkan pihak-pihak yang menuding bahwa pencurian tersebut merupakan bentuk kesengajaan. Menurut dia, mereka yang melontarkan pandangan tersebut tidak memiliki empati. “Yang justru mengatakan sebaliknya kami sampaikan tidak ada empati. Ini musibah,” ujar Ali. Ia pun mengaku belum bisa menerka-nerka motif di balik pencurian laptop dan berkas berisi perkara yang sedang ditangani Jaksa KPK itu. Ia menegaskan, pencurian itu tidak dilakukan oleh pegawai KPK melainkan murni kasus pencurian.
KPK pun menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada kepolisian setempat. “Ini kami harus tegaskan itu, karena masih saja ada yang kemudian seolah-olah ini sebagai kesengajaan, sama sekali tidak, ini musibah,” tutur Ali. Menurut Ali, laptop dan berkas itu berisi banyak perkara yang sedang disidangkan KPK. Sebab, FAN juga diketahui sebagai salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penuntutan.
Baca Juga: Resep Bakso Simple dan Enak
Termasuk di antaranya berkas perkara eks Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti terkait dugaan suap perizinan apartemen Royal Kedhaton. “Karena kan (Jaksa) yang bersangkutan lagi nangani perkara di Jogja, antara lain yang Walikota Yogyakarta kan, dan beberapa perkara-perkara lainnya,” ujar Ali. Adapun peristiwa pencurian itu diduga terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja menuturkan, pencurian itu diketahui oleh rekan istri FAN hendak mengantar paket. Namun, ia mendapati pintu rumah tersebut sudah terbuka. Ia kemudian memanggil pemilik rumah.
"Pintu dalam rumah keadaan sudah terbuka setelah dipanggil-panggil tidak ada yang keluar kemudian menelpon istri korban selanjutnya istri korban menelpon saksi (bernama NN) untuk mengecek rumahnya," kata Timbul. NN kemudian datang dan memeriksa keadaan rumah. Menurut dia, isi rumah tersebut sudah diacak-acak. "Untuk barang yang hilang untuk sementara satu buah tas ransel warna hitam berisi laptop dan berkas-berkas kerja," ujar Timbul.
(Ket)
Artikel Terkait
Sebelum Bunuh Diri, Tunisha Sharma Sempat Alami Depresi
KY Menyebut Panitera dan Pegawai di MA jadi Pintu Masuk Godaan Suap Pengurusan Perkara
Resep Bakso Simple dan Enak