Edisi.co.id - Kapten Korea Selatan, Son Heung-min, masih kesusahan untuk menyatakan kekuatan terbaiknya di Piala Asia 2023. Menurut pelatih Jurgen Klinsmann, gaya bermain lawan-lawan yang banyak bertahan dan menutup area gerak pemain Tottenham Hotspur berikut menjadi penyebabnya.
Meski begitu, Klinsmann menilai bahwa Son Heung-min akan mendapatkan jalan untuk menyatakan peran penting bersama tim Negeri Ginseng terhadap pertandingan-pertandingan mendatang. “Son akan tetap mendapat perhatian tertentu di turnamen ini dikarenakan dia bermain di Liga Inggris, itu proses yang normal,” kata dia.
Baca Juga: Jakarta Diperkirakan Tanpa Hujan Diakhir Pekan
Son Heung-min adalah salah satu pemain bintang di Piala Asia Qatar bersama pengalaman berkarier di Liga Inggris. Namun, dia cuma mencetak satu gol di dalam dua pertandingan Korea Selatan. Itu pun cuma gol penalti kala Korea bermain imbang 2-2 bersama Yordania.
“Ketika dia memperoleh bola akan tersedia dua atau tiga pemain yang menghalanginya dikarenakan mereka bermain bersama pendekatan defensif. Hal sama berjalan terhadap Lee Kang-in yang bermain untuk Paris St Germain. Agar mereka mampu mendapatkan area dan kesempatan untuk mencetak gol dan memberi tambahan assist, lawan akan tetap mengusahakan meminimalisasi perannya," ucap Klinsmann.
Son Heung-min, kata pelatih asal Jerman tersebut, tahu bagaimana mengatasi gaya main bertahan tiap tiap lawan. "Dia mampu mendapatkan area dan kami seluruh berharap dia memiliki lebih banyak perihal untuk memberi dampak terhadap turnamen ini," kata Klinsmann.
Korea Selatan belum mampu memastikan cara ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Mereka baru menghimpun empat poin hasil imbang lawan Yordania dan menang atas Bahrain.
Baca Juga: Jakarta Diperkirakan Tanpa Hujan Diakhir Pekan
Korea Selatan Siap Hadapi Malaysia Asuhan Kim Pan-gon
Korea Selatan akan melawan Malaysia di pertandingan group terakhir terhadap hari Kamis, 25 Januari 2024. Klinsmann menyatakan tersedia banyak area untuk perbaikan supaya para pemain memperoleh lagi ritme permainan. “Jelas ini group yang benar-benar ketat, kami siap hadapi pertandingan susah melawan Malaysia ini, kami menghormati mereka,” kata Klinsmann.
"Kami fokus melawan Malaysia. Kami tidak lihat siapa yang akan mampir sesudah itu (di babak proses gugur). Tidak tersedia pertandingan mudah di Piala Asia. Kami mampu pelajaran berasal dari Yordania."
Baca Juga: Viral, Wanita Melahirkan di Musala Depok Tinggalkan Bayinya
"Ketika ekspektasi tinggi dan Anda tidak mampu memenuhinya di pertandingan pertama, maka Anda dikehendaki untuk mengambil cara penting di pertandingan berikutnya. Kami tahu kami mampu bermain lebih baik tetapi kami harus menghormati lawan berikutnya," ujar mantan pelatih Timnas Jerman tersebut.
Malaysia, yang berada di posisi terbawah group sesudah dua kekalahan, memiliki Kim Pan-gon. Dia telah tidak asing lagi bersama timnas Korea Selatan dikarenakan pernah menjadi direktur tekhnis Asosiasi Sepak Bola Korea sebelum saat ganti ke Malaysia dan menunjang Negeri Jiran lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya di dalam empat dekade.
"Tuan Kim mengenal orang-orang ini bersama benar-benar baik. Dia benar-benar tahu perihal kita, itu bagus untuknya," kata Klinsmann sambil tersenyum. “Kami harus jalankan pendekatan terhadap pertandingan bersama cara yang benar dan menghormati timnya.”***