"Suspensinya cukup kaku, sehingga pada jalanan tidak rata terasa kurang stabil, terutama untuk varian dengan roda 20 inci," tulis Business Car UK dalam laporan yang sama.
3. Desain-Asisten Kurang Inovatif
Business Car UK juga menyebut, secara desain, BMW X3 mencoba mengambil inspirasi dari model BMW SUV listrik iX. Akan tetapi, pendekatan ini dinilai kurang inovatif karena tidak menghadirkan perbedaan signifikan selain tampilan visual.
Sorotan juga muncul dari sisi teknologi bantuan berkendara. Fitur seperti Driving Assistant dan Parking Assistant sudah menjadi standar, tetapi dinilai bukan sesuatu yang benar-benar baru karena hampir semua pesaing di kelas yang sama sudah menyediakannya.
Pada akhirnya, meskipun BMW X3 berhasil dinobatkan sebagai SUV terbaik versi GIIAS 2025, publik masih perlu menyoroti banyak aspek dari mobil SUV mewah asal Jerman tersebut.***
Artikel Terkait
Maksimalkan Kinerja Satgas Terpadu Penanganan Ormas Terafiliasi Premanisme, Kemenko Polkam Gelar Rakor di Padang
Pesan Dua Paskibraka Asal Papua untuk Prabowo: Kami Siap Membanggakan Negara!
3 Faktor Utama Perubahan APBD 2025, Ini Uraian Walikota Depok Supian Suri
Pekan Khutbatul Arsy Pondok Pesantren Modern Ibnu Ash-Sholah Bogor hadirkan Motivator Alumni Gontor
Kepemimpinan Perempuan Inspiratif: Dr. Widya Parimita dan Jejak Nyatanya di Desa Bulak