Edisi.co.id - Perusahan Mazda Motor Corp Jepang akan Mengluarkan sebesar US$ 10,6 miliar atau setara Rp 172 triliun untuk mengembangkan kendaraan listrik serta berinvestasi dalam produksi baterai.
Perusahaan juga menaikkan target penjualan kendaraan listrik (EV) hingga 40 persen dari total penjualan globalnya pada tahun 2030. Kenaikan target ini didorong oleh persaingan yang ketat di sektor kendaraan listrik dan peraturan lingkungan yang lebih ketat.
Mazda mengumumkan serupa tahun ini oleh pesaing domestik seperti Toyota dan Honda, yang telah dikritik oleh investor lingkungan dan aktivis lingkungan karena lamban dalam elektrifikasi kendaraan.
Baca Juga: Industri Otomotif Jadi Faktor Pendorong Defisit Logam Pada 2023
Mazda mengatakan akan memperkenalkan model kendaraan listrik baterai di "paruh terakhir fase 2" yang diidentifikasi sebagai periode antara 2025 dan 2027, 2028 dan 2030, kata perusahaan itu.
Perusahaan akan berupaya memperkenalkan sistem hybrid baru dan meningkatkan efisiensi pada mesin pembakaran internal.
perusahaan juga mengatakan Mazda telah mencapai kesepakatan pasokan dengan produsen baterai Envision AESC untuk periode terbatas antara 2025 dan 2027.
Mazda menargetkan penjualan bersih sekitar 4,5 triliun yen untuk tahun bisnis yang berakhir Maret 2026, melonjak sekitar 45 persen dari tahun fiskal yang berakhir Maret 2022, kata perusahaan itu.
Artikel Terkait
IHSG Diperkirakan Melemah Setelah Meningkatnya Covid-19.
HP Akan Memangkas 6.000 Pekerja Hingga akhir tahun 2025
Industri Otomotif Jadi Faktor Pendorong Defisit Logam Pada 2023