Untuk itu, Glory mengajak generasi muda pelaku pariwisata Wakatobi semangat bergerak dan melakukan perubahan positif di wilayah masing-masing.
Membangun Pariwisata
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar menyampaikan ajakan serupa, serta berharap para peserta pelatihan dapat membangun pariwisata di desa wisata, sehingga kelak akan menjadi sumber pembelajaran bagi desa-desa lain. Nadar menekankan, pentingnya menjaga pengembangan pariwisata agar tetap berada dalam koridor pariwisata hijau berkelanjutan (Sustainable Tourism), dimana terdapat harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial budaya, serta lingkungan.
“Kita harus menjaga keseimbangan, antara bagaimana Wakatobi menjaga keseimbangan antara ekonomi, tetapi juga secara bersamaan harus memiliki juga dampak sosial budaya positif dan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan atau ekologi,” tegasnya.
Materi Sustainable Tourism, menjadi salah satu pembelajaran yang diberikan dalam pelatihan pertama (Paket A), materi lain yang akan diberikan kepada peserta diantaranya terkait pengembangan dan inovasi produk Wisata. Sedangkan Paket B adalah terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner, dan Cindera Mata. Adapun Paket C tentang kewirausahaan, meliputi Perencanaan Bisnis dan Digitalisasi Keuangan, Marketing, dan SDM.
Secara keseluruhan, Pelatihan Sadar Wisata ditujukan kepada perwakilan masyarakat di 65 desa wisata pada tahun 2022, dengan target lokasi di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Wakatobi.
Artikel Terkait
Rekomendasi 5 Tempat Wisata di bBogor, Beserta Harga Tiketnya
Menteri Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif memberikan rekomendasi tempat wisata yang bisa dikunjungi
Marcus/Kevin Kalahkan Wakil Jepang Ditutupi Dengan Gaya