Edisi.co.id-Pentingnya sosialisasi penurunan stunting kepada masyarakat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku penanggung jawab penurunan stunting seperti tercantum dalam Keppres presiden RI.
Dalam Melaksanakan tugasnya tersebut BKKBN dibantu oleh Mitra Kerja antara lain DPR RI dan Pemerintah Daerah.
Sayangnya sosialisasi yang idealnya dalam kondisi nyaman, agar masyarakat bisa menyerap sosialisasi stunting tersebut, namun dalam program KIE yang dilakukan BKKBN dan Wenny Haryanto di aula Toba Maharaja Depok, Sabtu, 3 November 20023 berlangsung diruangan yang sangat panas dan penuh sesak.
Baca Juga: PERNYATAAN PERS Persatuan Wartawan Indonesia Pusat
Tampak sekali EO BKKBN dan panitia lokal dari tim Wenny Haryanto tidak mempersiapkan acara dengan baik bahkan banyak di antara para peserta yang terlihat kehausan dan keluar masuk ruangan saking panasnya ruangan sosialisasi stunting tersebut.
Dalam kegiatan tersebut Hadir anggota DPR RI Komisi IX Wenny Haryanto lalu ada Analis Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Jawa Barat, Sekar Andjung Trisnawati dan Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Anisa Handari.
Dalam sambutannya Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Wenny Haryanto mengingatkan pentingnya tugas seorang ibu dalam mencegah stunting baik melalui perilaku hidup sehat maupun melalui asupan gizi anak, diantaranya memberikan ASI eksklusif bagi bayi.
"Ibu-ibu harus menjaga perilaku hidup sehat contohnya jangan sampai anak dibiarkan tanpa celana di kamar mandi karena akan menyebabkan masuknya cacing melalui duburnya anak, sehingga nanti cacing tersebut akan memakan makanan yang ada di dalam perut anak kita, Anak kita kurus sementara cacingnya yang gemuk didalam perut,” ujar Wenny Haryanto.
Dalam kesempatan itupun Wenny Haryanto memberikan doorprize kepada peserta juga hadiah kepada peserta yang mampu menjawab pertanyaan dari dirinya.
Sementara itu Analis Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Jawa Barat, Sekar Andjung Trisnawati mengingatkan kepada calon suami agar tidak merokok 73 hari sebelum pernikahan.
Hal ini karena asap rokok bisa merusak sperma sehingga sperma perokok menyebabkan perkembangan janin otak tidak berkembang.
"Sebenarnya Asap rokok pun bisa menyebabkan saluran sperma tidak lancar jalannya ke dalam ovum wanita, sehingga mempengaruhi kualitas sperma yang akan menjadi janin bayi dan kalau janin bayi sudah tidak berkualitas maka akan berpengaruh jika sang bayi sudah lahir ke dunia ujar Sekar Andjung Trisnawati.
Sekar Andjung Trisnawati pun menyayangkan bahwa saat ini bukan hanya laki-laki saja yang merokok tapi ada wanita juga yang merokok serta anak-anak tanggung dilingkungan ibu hamil pun masih banyak yang merokok.
Tak mau ketinggalan Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, mendapatkan prestasi juara sebagai Kota dengan penurunan stunting terbanyak di Provinsi Jawa Barat.
Menurut Nessi Annisa Handari prestasi tersebut adalah hasil dari kerjasama dari seluruh pihak yang ada di kota Depok dalam menurunkan stunting termasuk para peserta yang menghadiri kampanye percepatan penurunan stunting saat ini.
Artikel Terkait
BKKBN Dan Anggota DPR RI Wenny Haryanto kembali Gelar Program Penurunan Stunting Wilayah Khusus di Kota Depok
Bersama BKKBN, Wenny Haryanto Apresiasi Angka Rendah Stunting Kota Depok dan Berikan Tips Pencegahan Stunting
Wenny Haryanto dan BKKBN Berikan Tips Percepatan Penurunan Stunting Kepada Warga Mruyung Kecamatan Limo Depok
Kunjungi Warga Bekasi, Ini Tips Wenny Haryanto untuk Cegah Stunting
Kolaborasi Wenny Haryanto, BKKBN dan Pemkot Hantarkan Kota Depok Berprestasi Turunkan Stunting