“Kita punya target turunkan angka stunting dari sekitar 24 persen secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Sekaitan ini kami berharap kerja semua pihak untuk dapat mengejar target yang sudah dekat ini,” ujarnya
Ajakan tak kalah ia tekankan bagi segenap komponen di Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, di wilayah ini masih berprevalensi tinggi, di kisaran 27 persen.
Politisi PPP ini selebihnya mengungkapkan beberapa hal pemicu stunting.
Nurhayati menegaskan, semestinya perhatian dimulai dilakukan sebelum kehamilan atau persiapan pernikahan.
Periksakan kandungan minimal enam kali semasa kehamilan. Jika terkena anemiam secepatnya diberikan obat penambah darah.
Bahasan cegah stunting bahkan hingga dalam pertunjukkan wayang oleh dalang.
Ki Dalang secara secara khusus mengajak Nurhayati untuk berdialog dengan beberapa karakter wayang.
Nurhayati tak kalah detil mengupas berbaai hal yang bisa memicu timbulnya stunting.
Pada saat kelahiran, sebutnya, ia harus memberikan ASI ekslusif. Teruskan dengan pola asuh dan didik yang baik.
Perhatian juga akan kondisi sanitasi lingkungan yang bersih, sehingga terhindar dari infeksi-infeksi.
Pun menurutnya dengan ber-KB, bisa jadi pilihannya.
“Jadilah bagian dari keluarga berencana. Ber-KB untuk mengatur jarak kelahiran. Lalu, hindari kehamilan di atas 35 tahun, sebab itu berpotensi memicu terkena stunting,” papar Nurhayati./Agus Alamsyah***
Artikel Terkait
Hadiri Pembinaan Keluarga Beresiko Stunting, Nurhayati Effendi Ingatkan Merokok Bisa Jadi Pemicu Stunting
Kunjungi Garut, Hj. Nurhayati Targetkan Penanganan Stunting Harus Dilakukan Mulai Dari Tingkat RT
Cegah Stunting, Hj. Nurhayati Ajak Pemuda Pemudi Sukaratu Tasikmalaya Perhatikan Kesehatan dan Hidup Bersih
Hj. Nurhayati Apresiasi Pemkab Garut Berhasil Turunkan Angka Stunting Menjadi 16 Persen Dalam Setahun
Nurhayati : Penanganan Stunting Investasi Jangka Panjang