BKKBN Luncurkan 19 BKB Unggulan di Jawa Barat,

photo author
- Kamis, 23 November 2023 | 20:45 WIB
Peresmian Launching 19 BKB Unggulan Serentak se-Jawa Barat di Kota Banjar
Peresmian Launching 19 BKB Unggulan Serentak se-Jawa Barat di Kota Banjar

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa ditekan menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. 

"Visi Indonesia Emas pada 2045 mendatang tidak akan tercapai jika anak-anak kita tumbuh dalam keadaan stunting. Karena itu, menjadi kewajiban kita untuk bersama-sama menekan angka stunting, khususnya dengan cara melakukan pencegahan sejak hulu, jauh sebelum anak lahir," papar Fazar. 

Dia menegaskan, 1.000 HPK merupakan periode kritis bagi perkembangan otak anak, sehinga perlu optimalisasi dengan pemenuhan kebutuhan esensial anak melalui pemberian stimulasi, asupan gizi yang baik dan seimbang, pemeliharaan kesehatan serta pengasuhan sesuai tahapan usia anak.

BKB HIU menyelenggarakan kegiatan kelas pengasuhan bagi keluarga dengan ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan (Baduta). 

"Dengan adanya program ini diharapkan peran para pihak dari pusat hingga desa dan kelurahan dapat mendukung penyelenggaraan kegiatan kelas pengasuhan bagi keluarga dengan ibu hamil dan baduta yang dilakukan oleh kader BKB yang akan memberikan kontribusi dalam pencapaian penurun angka astunting sebesar 14 persen pada 2024," jelas Fazar. 

Wali Kota Ade Uu Sukaesih yang didaulat meluncurkan secara resmi BKB HIU di Kota Banjar mengaku sangat bangga daerahnya terpilih menjadi lokasi kick-off launching BKB HIU di Jawa Barat.

Baca Juga: Menggoyang Lidah dengan Smoothies Pisang dan Nanas: Sajian Segar yang Mudah Dibuat di Rumah

Terlebih BKB Wijaya Kusuma sebelumnya telah dikukuhkan sebagai BKB terbaik di Jawa Barat dan juara harapan di tingkat nasional. 

"Ini menjadi kado yang indah bagi Ibu yang akan mengakhiri tugas sebagai wali kota 11 hari lagi. Harapan I itu berarti urutan keempat secara nasional, urutan keempat dari 500 lebih kabupaten dan kota di Indonesia. Semoga kita bisa benar-menurunkan stunting, sehingga SDM kita ke depan semakin berkualitas, mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ujar Ade bangga. 

Di bagian lain, Ade mengaku memberikan apresiasi dan dukungan penuh bagi BKB HIU di Kota Banjar.

Bagi Ade, pengasuhan merupakan kunci mewujudkan generasi emas. Terlebih di tengah gempuran teknologi informasi, khususnya maraknya media sosial. 

"Kita tentu prihatin saat dihadapkan pada kasus di mana ada anak usia 2 tahun sudah keranjingan medsos. Di sinilah pentingnya hadir para orang tua yang mampu memberikan pengasuhan terbaik untuk anak-anaknya, sehingga menghasilkan generasi akhlakul karimah," tandas Ade. 

Sementara itu, Direktur Bina Keluarga dan Anak BKKBN Irma Ardiana menjelaskan, BKB HIU merupakan salah satu strategi perceparan penurunan stunting melalui pengembangan anak usia dini.

Dalam hal ini, penguatan kapasitas institusi dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan stunting. 

"Kegiatan ini menargetkan tiga keluaran. Pertama, terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu sebesar 90 persen pada 2024 mendatang. Kedua, persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas BKB tentang pengasuhan 1000 HPK sebesar 90 persen pada 2024. Ketiga, persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) sebesar 70 persen," jelas Irma. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X