Irma menjelaskan, BKB HIU merupakan pengembangan BKB dengan menghadirkan enam layanan. Keenam layanan tersebut meliputi (1) Administrasi Kependudukan dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan; (2) Pengasuhan atau Parenting bersama; (3) Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan; (4) Pembentukan Karakter Anak; (5) Promotif Preventif Pemeliharaan Kesehatan, Gizi, Perlindungan Anak, dan ; (6) Rujukan/Konseling/Perawatan/Bansos.
"Dengan memenuhi enam layanan tersebut diharapkan kesenjangan yang terjadi di lapangan terkait pemenuhan hak anak seperti memperoleh akte lahir dan layanan kesehatan dapat terpenuhi melalui jamkesmas bagi keluarga dan anak yang mendukung pengasuhan dalam percepatan penurunan stunting.
Layanan kelas pengasuhan bagi keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan tidak terlepas juga dalam program membangun desa sehingga berbagai bentuk inovasi dapat berkontribusi positif bagi perempuan dan anak karena sekitar dua pertiga penduduk desa adalah perempuan dan anak," papar Irma.
"Optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pengasuhan akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui BKB HIU. Dengan pemenuhan layanan holistik integratif bagi keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan, maka percepatan penurunan stunting dapat terwujud untuk menghadirkan generasi emas Indonesia pada tahun 2024," pungkas Irma.***
Artikel Terkait
Kolaborasi Wenny Haryanto, BKKBN dan Pemkot Hantarkan Kota Depok Berprestasi Turunkan Stunting
Kampanye Unik BKKBN melalui Wayang Golek, Si Cepot Ajak Urang Garut Cegah Stunting
Dihadapan 1500 Praja IPDN, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo Ajak Calon Pemimpin Masa Depan Peduli Kependudukan
Kunjungi Kepulauan Bangka Belitung, BKKBN dan Perkadis KB Jawa Barat Perkuat Jejaring Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting dan Pengelolaan SIGA
Kepala BKKBN Jabar Ingatkan Pentingnya Pengasuhan Untuk Cegah Stunting