“Jamiyyah PERSIS tidak masuk kedalam politik praktis yang pragmatis,” ucap KH. Sofyan.
Ia juga mengharapkan, jemaah Persis bisa menentukan pilihan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres yang terbaik atas dasar pertimbangan ‘aqidah, hati nurani dan akal sehat.
Baca Juga: Kederisasi Kepemimpinan Nasional : Jalan Instan Ala Gibran
“Karena memilih pemimpin bukan sekedar coblos menyoblos gambar melainkan bagian dari konsekuensi iman yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak,” tambah dia.
Mengenai Rekomendasi lainnya, PP PERSIS mendorong kadernya masuk kedalam partai-partai untuk mengikuti kontestasi pada pemilihan legislatif. Jika kader tersebut adalah tasykil PERSIS maka kader tersebut dimintai untuk sementara non aktif dari aktifitas Jamiyyah
KH. Sofyan pun memilik pandangan yang sama, bahwa ini langkah yang tepat. Karena hak politik sesesorang tidak bisa ditahan-tahan.
Baca Juga: Netralitas Jangan Hanya Slogan, Ketua DKPP Sebut Pemilu Induk Semang Demokrasi
“Dengan harapan, jika kader tersebut menjadi anggota legislatif bisa membawa aspirasi PERSIS dan juga kader tersebut dapat berkontribusi banyak kepada Jamiyah PERSIS,” paparnya.
Terakhir, KH. Sofyan mengajak warga Jamiyyah mari kita sama-sama mendukung PP PERSIS yang telah mendeklarasikan dan menandatangani “Pemilu Damai. Hal ini agar pemilihan umum berjalan damai dan lancar tanpa ada satu gangguan apapun.
“Dan menghasilkan pemimpin yang terbaik buat bangsa, agama dan rakyat Indonesia,” tutup KH. Sofyan.
Artikel Terkait
Ketua Persis Jakarta KH. Sofyan Munawar Tegaskan Independen Dan Tidak Ada Intervensi Dalam Memilih Tasykilnya
Muskerwil 1 Persis Jakarta, KH. Sofyan: Persis Dukung Pemilu Aman, Lancar Dan Damai
Ketua Persis Jakarta KH. Sofyan Dorong Infokom Maksimalkan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah di Era Digital
Buka Musda - 7 Persis Jakarta Utara, KH. Sofyan Munawar Sampaikan Pentingnya Jaga Kejujuran Disetiap Aspek Kehidupan, Agar Hidup Lebih Bermartabat