Dewan Tafkir PERSIS Ustaz Tatan Serukan Jemaah Jaga Netralitas Jamiyyah di Pemilihan Presiden 2024

photo author
- Kamis, 11 Januari 2024 | 11:40 WIB
Ketua Kajian Politik dan Kebijakan Publik Dewan Tafkir PERSIS Ustaz Tatan Ahmad Santana -  Foto: Dok Pribadi
Ketua Kajian Politik dan Kebijakan Publik Dewan Tafkir PERSIS Ustaz Tatan Ahmad Santana - Foto: Dok Pribadi

 

Edisi.co.id, Bandung - Netral adalah sikap yang diambil oleh Jam'iyyah Persatuan Islam dalam menghadapi Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketua Bidang Kajian Politik dan Kebijakan Publik Dewan Tafkir Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PERSIS) Ustaz Tatan Ahmad Santana mengatakan, sebagai Organisasi Kemasyarakat (Ormas) kenetralan Jamiyyah Persatuan Islam (PERSIS) terhadap Pilpres 2024 mutlak harus dijaga. 

Ia menilai, kenetralan Persatuan Islam (PERSIS) pada Pilpres 2024 adalah sebuah sikap yang diambil secara sadar oleh para Qiyadah di Pimpinan Pusat PERSIS untuk memastikan bahwa Jamiyyah tetap berada didalam Khittah Perjuangannya yakni; Pendidikan dan Dakwah.

Baca Juga: Gelar Raker, Jufi Usung Tema Program Kuat, Organisasi Kuat

“Netral tentu saja tak sama dengan abstain apalagi Golput,” ucap Ustaz Tatan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/1/2024).

Ustaz Tatan pun memandang, netral adalah sikap kelembagaan yang membangun jarak yang sama dengan semua kontestan dan kekuatan politik, lalu kemudian memposisikan semua kontestan politik sebagai Mad'u (Objek Dakwah) yang harus disentuh dengan Dakwah Amar Ma'ruf Nahyi Munkar yang dilandasi oleh sikap Welas Asih (Ruhamaa u bainahum)

“Soal hak dan kewajiban jema'ah, anggota dan simpatisan Persatuan Islam (PERSIS) dalam menyalurkan pilihan politiknya, sejak jauh-jauh hari para Masyaikh di lingkungan Dewan Hisbah telah memberikan guidance untuk dipedomani,” ungkap Ustaz Tatan.

Baca Juga: Keren! PCI Goes To Malaysia dan Singapura: Siswa SMP PCI Dikenalkan Dengan Dua Universitas Ternama Di Malaysia, Ini Tujuannya

Selain itu, para ulama Dewan Hisbah pun sudah menyampaikan, Jemaah diminta untuk menganalisa dengan cermat semua kontestan politik; baik caleg maupun capres yang sesuai dengan tuntunan syari'at.

“Tuntunan syari'at kita mengajarkan bahwa kita harus memilih Calon pemimpin yang berkahlaqul karimah; Shiddiq (benar dalam berucap dan benar dalam bertindak), amanah (Berintegritas antu korupsi, kolusi dan nepotisme), fathanah (Cerdas dalam menghadirkan kebijakan publik yang berorientasi pada kemashlahatan ummat) dan tabligh (Pandai membangun komunikasi yang beradab dan bermartabat),” paparnya.

Dengan demikian, lanjut Ustaz Tatan, sikap netral sekali lagi adalah hasil ijtihad Jama'i para Maysaikh untuk memastikan Persatuan Islam (PERSIS) tetap pada jalurnya yakni Jam'iyyah yang melakukan kerja-kerja untuk menghidupkan Pendidikan dan Dakwah, tanpa mengebiri pilihan politik jama'ahnya.

Baca Juga: KAI Daop 1 Hijaukan Jakarta dengan Menanam Ratusan Pohon Buah dan Puley dalam Program Tanam Sejuta Pohon

Terakhir Ulama muda Persatuan Islam (PERSIS) itupun meminta kepada seluruh Jemaah, anggota dan simpatisan sila berkontestasi, sila berfastabiqul khairat, tapi mohon tetap jaga keutuhan Jam'iyyah, bahkan keutuhan Ummat dan Bangsa.

“Pemilu sekadarnya dan persaudaraan selamanya,” tutup Ustaz Tatan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X