Bosscha juga berperan penting dalam pendirian Technische Hoogeschool te Bandoeng - sekolah tinggi teknik di Hindia Belanda (sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung-ITB).
Baca Juga: Mengenal Konsep Retorika Dakwah
"Pada tahun 1923-1928, Bosscha menjadi perintis dan penyandang dana pembangunan Observatorium Bosscha atau peneropongan bintang terbesar di Lembang. Tanggal 26 November 1928 ia meninggal beberapa saat setelah dianugerahi penghargaan sebagai Warga Utama kota Bandung dalam upacara kebesaran yang dilakukan Gemente di Kota Bandung. Pada akhir hayatnya, karena kecintaannya pada perkebunan teh Malabar, dia meminta agar jasadnya disemayamkan di tengah Perkebunan Teh Malabar," ujar Prof. Dadan.
Kami sengaja mengajak para siswa untuk mengunjungi rumah Bosscha dan makamnya di tengah perkebunan teh Malabar, Pangalengan, agar mengetahui sejarah perintis perkebunan dan orang Belanda yang peduli pada dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan astronomi yang menetap di Pangalengan Kabupaten Bandung hingga akhir hayatnya.
"Semoga kegiatan Academic Camp berjalan lancar dan memberi pengetahuan dan pengalaman yang luas bagi siswa PCI," tutupnya.
Artikel Terkait
Raih Berkah Ramadan, SMP PCI Gelar Pesantren Ramadan Selama 12 Hari Angkat Tema Fastabiqul Khairat, Ini Kegiatannya
Pesan Syekh Mohammed Algoul Untuk Siswa SMP PCI: Banyak Bersyukur, Puasa di Indonesia Sangatlah Aman, Beda Dengan Kami di Palestina
Berlangsung Khidmad, Siswa SMP PCI Ikuti Kegiatan 10 Hari Terakhir Ramadan, Dari Bukber, Khataman Al Quran Hingga Santuni Anak Yatim
Berbagi Pengalaman Ibadah Puasa di Tajikistan, SMP PCI Hadirkan Tiga Mahasiswa Tajikistan, Ini Yang Disampaikan