Paus yang juga dikenal dengan nama Pope Francis ini melanjutkan pendidikannya antara tahun 1970 dan 1971 di Universitas Alcalá de Henares, Spanyol. Dua tahun berlalu, Paus Fransiskus akhirnya mengucapkan kaul kekal atau perjanjian selamanya, bersama para Yesuit pada tahun 1973.
Paus Fransiskus menjadi magister novis di Villa Barilari, Argentina. Selanjutnya, diangkat menjadi provinsial Jesuit, jabatan yang dipegangnya selama enam tahun. Untuk menyelesaikan tesis doktoralnya,paus Fransiskus berangkat ke Jerman pada tahun 1986.
Selanjutnya, Paus Fransiskus menuju ke Gereja Jesuit, sebagai pembimbing rohani dan bapa pengakuan di Kota Córdoba. Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Tituler Auca dan Uskup pembantu Buenos Aires sejak tahun 1992.
Peduli Kepada Orang yang Membutuhkan tidak mengherankan, ketika Paus Fransiskus diangkat ke martabat Uskup Agung Coadjutor Buenos aires, belum sembilan bulan setelah kematian Cardinal Guarracino.
Tepatnya, Paus Fransiskus menggantikan Cardinal Guarracino sebagai Uskup Agung, pada tahun 1998.
Pada tahun 2001, Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Cardinal, dengan memberikan gelar San roberto Bellarmino.
Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk tidak datang ke Roma untuk merayakan pengangkatannya sebagai Cardinal, tetapi lebih baik menyumbangkan apa yang akan mereka belanjakan untuk perjalanan tersebut kepada orang miskin dan orang yang sakit.
“Mempertimbangkan mereka yang tinggal di sana, strukturnya, dan sejarahnya,” ucapnya dalam konferensi Aparecida pada tahun 2007.
Sejarah telah mencatat, bahwa Paus Fransiskus ditasbihkan sebagai Paus Tertinggi sejak 13 Maret 2013 hingga artikel ini dimuat.
Kesederhanaan Paus Fransiskus
Paus yang berusia 76 tahun ini merupakan tokoh terkemuka di dunia, namun tetap menjadi pendeta sederhana yang sangat dicintai oleh keuskupannya.
Dia telah melakukan perjalanan secara ekstensif, menggunakan kereta bawah tanah dan bus selama 15 tahun pelayanan episkopalnya.
"Umatku miskin dan aku salah satu dari mereka," kata Paus Fransiskus yang kini menjadikan dirinya dikenal sebagai sosok yang sederhana.
Paus Fransiskus selalu menasihati para imam untuk menunjukkan belas kasihan dan menjaga pintu mereka tetap terbuka bagi semua orang.
Menurutnya, hal terburuk yang dapat terjadi pada Gereja, adalah apa yang disebut De Lubac sebagai keduniawian rohani, alias menjadi sosok yang egois.
Artikel Terkait
Merangkul Semua Kalangan, Hj. Yeti Wulandari Sebut Supian-Chandra Pasangan Fenomenal
Satpomau Lanud Husein Sastranegara Unjuk Keterampilan
Surat Palsu PWI Bermunculan, Ketum PWI Pusat Tegaskan Tindakan Hukum
Dony Ahmad Munir Curhat ke Tim Promedia Soal Keberlanjutan Penanganan Pengangguran di Sumedang
Gerakkan Kekuatan Emak-emak Dan Anak Muda, Hamzah Optimis Supian-Chandra Menang 70 Persen Di Cilodong-Tapos