Menelisik Jejak Acep Adang Ruhiat Selama Jadi Anggota DPR : Sosok Pemimpin di Organisasi Daerah hingga Pernah Diduga Manipulasi Data KPU

Acep mengembangkan karier politiknya dengan bergabung bersama Partai Kebangkitan Bangsa atau dikenal dengan akronim PKB.

Pada tahun 2008, Acep ditunjuk sebagai ketua Dewan Tanfidz PKB Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian, ia diangkat menjadi Ketua Dewan Suro Partai PKB pada periode 2011-2016.

Karier politiknya kian meroket saat terpilih menjadi anggota DPR-RI pada periode 2019-2024.

Acep berasal dari fraksi PKB mewakili Dapil Jawa Barat XI, yang sebelumnya bertugas sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

Dugaan Kasus Manipulasi Data

Acep pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jabar periode 2009-2014, dan dilaporkan masyarakat karena diduga melakukan manipulasi data.

Manipulasi data itu terkait administrasi dalam pencalonannya sebagai caleg dari Dapil XI untuk Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dalam kasus itu, KPU menunjukkan salah satu bukti data yang diduga dimanipulasi.

Data tersebut adalah berkas pengunduran diri yang bersangkutan berbeda dengan formulir pengunduran diri yang asli.

Ketua Tim Pencari Fakta KPU Jabar kala itu, Teten Setiawan mengklaim, kasus Acep tersebut sebagai kasus rumit.

"Kasus ini rumit, di satu sisi kita pertimbangkan kepentingan rakyat yang memilih, sisi lain terkait dewan yang sudah dipilih," kata Teten di KPU Jabar, pada Rabu, 2 September 2009.

Lantas, bagaimana kinerja Acep selama menjadi anggota Komisi IV DPR-RI? Jelang perhelatan Pilgub Jabar 2024, mari menelisik jejak terakhirnya saat menduduki kursi legislatif.

Rancangan Formasi Guru PPPK (P3K)

Komisi 10 DPR-RI menggelar rapat kerja (raker) terkait persiapan pengisian formasi guru P3K, pada 12 Juli 2023 lalu.

Dalam kesempatan itu, Acep meminta mekanisme P3K tidak meninggalkan masalah karena banyak pihak terkait yang kecewa.