Esai mereka menonjol di antara 34.939 kiriman yang memecahkan rekor dari penyelenggaraan kompetisi sebelumnya pada tahun 2023.
Memandang Laut yang Keruh Menjadi Indah
Dalam esai itu, Liew mengeksplorasi sejauh mana polusi laut telah memengaruhi umat manusia dan kehidupan laut.
Gadis belia itu menuliskan judul bertajuk 'The Indian Ocean Queen's Troubles' (Masalah Ratu samudera Hindia), yang menampilkan makhluk laut yang bisa berbicara beserta ilustrasi buatannya sendiri.
"Polusi laut dari sudut pandang makhluk laut, menunjukkan betapa menyedihkannya mereka akibat polusi tersebut," ungkapnya.
"Sesungguhnya, memandang hal ini sebagai alternatif yang baik untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan generasi muda, agar tidak memberi kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian dan ketidaktahuan,” terangnya.
Menurutnya, kesadaran itu telah mempengaruhinya setiap kali melihat pantai yang kotor dan laut yang keruh di hadapannya.
“Sebuah ciptaan alam yang luar biasa dieksploitasi dan dirusak oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.
“Pilihan ada di tangan kita untuk membawa perubahan positif dalam melestarikan keindahan alam,” tutup Liew dalam esai tersebut.***
Artikel Terkait
Amukan Iran ke Israel: Menyoroti Arogansi Netanyahu hingga Sinyal Balas Dendam dari AS
Bertemu Menag, Imam Masjid Nabawi Bawa Pesan dari Raja Salman
KPK Sebut Tiga Tersangka Dugaan Korupsi APD Covid 19, Begini Kronologi Kasus Bermula
Ironi Pejabat yang Terlibat Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak Masih Bisa Duduki Kursi Pemerintahan
Uang Sepuluh Ribu Bergambar Rumah Limas Tak Laku Lagi: Ternyata Ini Alasan Posisinya yang Menghadap Timur atau Barat