Selain itu, Intel juga mendapatkan sejumlah penolakan dari para pelanggannya untuk menggunakan produk chip 18A.
Di sisi lain, harga saham yang anjlok tak memupuskan ambisi Gelsinger untuk tetap fokus melaksanakan rencana perubahannya untuk lima tahun mendatang.
Kepemimpinan CEO Intel yang ambisius itu membuat jumlah karyawan perusahaan meningkat dan mendapatkan dukungan subsidi dari pemerintahan AS untuk pembuatan chip 18A dengan membangun pabrik di Ohio, AS.
Kepercayaan Diri Gelsinger Kembali Promosikan AI Intel
Terlepas dari kemunduran yang terjadi, Gelsinger juga tetap mempromosikan kemampuan AI intel.
Strategi Intel melawan pesaingnya seperti Nvidia dan AMD masih dalam proses pengkajian pakar ahli, karena perusahaan itu mengincar posisi yang tak terduga di pasar chip AI.
Hebatnya, keterpurukan Intel tidak menghalangi Gelsinger untuk tetap mendorong ekspansi pabrik demi masa depan perusahaannya.
Namun tantangan teknis dan keraguan pelanggan tetap ada, terkhusus pengguna Apple dan qualcomm yang dilaporkan telah menggunakan chip 18A milik Intel.***
Artikel Terkait
Dedikasi Hendry Ch Bangun Menjaga Profesionalisme Jurnalisme Indonesia
Tingkatkan Kualitas Dakwah untuk Para Da’i, Bidang Dakwah PERSIS Safari Dakwah ke Sumut dan Aceh
Babe Haikal: Label Halal dan Keterangan Tidak Halal pada Produk Lindungi Segenap Rakyat Indonesia
Lanud Husein Sastranegara Panen Sayuran Bersama Warga Bojong Koneng Untuk Dukung Ketahanan Pangan
Pemerintah Genjot Keterhubungan Infrastruktur untuk Kejar Swasembada Pangan