Terdapat skandal yang melibatkan Yoon sebelum peristiwa penerapan darurat militer di Korsel tersebut.
Yoon berada dalam posisi terpojok saat pihak oposisinya memenangkan parlemen pada April 2024 lalu.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Yoon tidak dapat meloloskan rancangan undang-undang(RUU) yang diinginkan pihaknya.
Yoon malah dipaksa untuk memveto RUU yang disahkan oleh oposisi liberal.
Di sisi lain, Yoon juga mengalami penurunan peringkat persetujuan yang mencapai 17 persen
suara.
Penurunan persetujuan itu juga tidak terlepas dari skandal korupsi di Korsel pada tahun 2024,
salah satunya soal tudingan manipulasi saham dan skandal gratifikasi tas Dior yang diterima
Ibu Negara.
3. Pejabat Korsel Undur Diri Secara Massal
Kasus darurat militer ini juga membuat para menteri hingga staf presiden mengundurkan diri.
Para pejabat Korsel yang mengundurkan diri di antaranya: Kepala Staf Kepresidenan Chung Jin suk, Penasihat Keamanan Nasional Shin Won Sik, hingga Kepala Staf Kebijakan Sung Tae yoon.
Menteri Pertahanan Korsel, Kim Yong Hyun juga mengajukan pengunduran diri serupa dan menyesali adanya darurat militer tersebut.
"Saya sangat menyesalkan dan bertanggung jawab penuh atas kebingungan dan kekhawatiran publik (Korsel)," ungkap Hyun dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 7 Desember 2024.***
Artikel Terkait
Jelang Masa Libur Sekolah, Penumpang Whoosh Capai 23 Ribu di Akhir Pekan
KPIPA Gelar Webinar Bertajuk Mengapa Gaza yang Dihancurkan?
NFA Ajak Pilih Pangan B2SA dan Dukung Swasembada Pangan
Bahas Seputar Model Bisnis Media hingga Tren Digital, BRI Journalism 360 Juga akan Dihadiri Gubernur Sumsel Terpilih, Herman Deru!
Intip Apiknya SMA Taruna Nusantara Cimahi dan Malang Besutan Prabowo saat Menhan