Karier Politik Jokowi Bersama PDIP, dari Wali Kota yang Rajin Blusukan hingga Hubungan Retak Gegara Dukung Gibran Sang Putra Sulungnya

photo author
- Kamis, 19 Desember 2024 | 15:35 WIB
Jokowi saat menjadi Presiden Indonesia yang didukung oleh PDIP hIngga akhirnya di Pecat
Jokowi saat menjadi Presiden Indonesia yang didukung oleh PDIP hIngga akhirnya di Pecat

Kala itu, saat momen makan malam Prabowo bersama Jokowi di Kertanegara, Jakarta pada Jumat, 6 November 2024.

"Oh, kalau Gerindra terbuka, tapi tentunya kami tidak bisa maksa beliau (Jokowi) masuk," ujar Prabowo.

Mendengar pernyataan itu, Jokowi yang juga berada di samping Prabowo lebih memilih untuk menyoroti momen makan malam bersama seraya mengaku merasa rindu dengan sang Ketum Gerindra tersebut.

"Beliau, Bapak Presiden waktu ke Merauke mampir ke Solo. Ini saya ke Jakarta, seperti kunjungan balasan. Karena kangen (rindu)," ucap Jokowi.

Berkaca dari hal itu, Jokowi telah melewati perjalanan panjang kala membangun karier politiknya bersama PDIP. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Jejak 20 Tahun Jokowi Bersama PDIP

Jokowi memutuskan bergabung dengan PDIP sejak tahun 2004 silam. Ayah dari Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep itu bergabung lewat DPC PDIP Brengosan Purwosari, Solo.

Pada tahun 2005, perjalanan politik Jokowi dimulai dengan maju sebagai calon Wali Kota Solo bersama wakilnya, FX Rudyatmo.

Kala itu, Jokowi memiliki ciri khas yang gemar blusukan dan dinilai dekat dengan rakyat hingga kembali terpilih untuk menjalani periode kedua jabatannya di Solo.

Pada tahun 2012, Jokowi mendapatkan atensi PDIP dan Gerindra untuk diusung bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam ajang Pilkada DKI Jakarta.

Kemudian, Jokowi memilih maju sebagai calon presiden dengan didampingi oleh Jusuf Kalla di Pilpres 2014.

Pada tahun 2019, Jokowi kembali maju bersama Ma'ruf Amin dengan mendapatkan dukungan penuh dari PDIP di ajang Pilpres.

Namun pada periode akhir masa jabatannya sebagai presiden, hubungan Jokowi dan PDIP mulai retak pada Oktober 2023 lalu.

Keretakan hubungan itu tergambar dalam Pilpres 2024, Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai paslon yang diusung PDIP.

Pada tahun 2024, Jokowi justru mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming yang menjadi Cawapres mendampingi Prabowo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X