PwC diduga ikut dalam manipulasi pajak untuk klien dari kalangan elit, sehingga integritas perusahaan pun diragukan mengenai transparansi pelaksanaan proyek.
Selain di Inggris dan Austria, pada September 2024, Komisi Regulasi Sekuritas China menjatuhkan denda pada PwC sebesar 441 juta yuan atau sekitar Rp958 miliar dan larangan beroperasi selama 6 bulan.
Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap telah membiarkan penipuan yang dilakukan Evergrande dalam audit laporan keuangan tahunan dan membantu penerbitan obligasi pada 2019 hingga 2020.
Menurut pihak berwenang, tindakan PwC tak hanya merupakan bentuk kegagalan audit, tapi menutupi hingga membiarkan penipuan keuangan Hengda Real Estate, anak perusahaan Evergrande.
LG CNS Qualysoft Consortium
Perusahaan Korea Selatan dan Austria ini ditunjuk oleh PwC untuk mengurusi sistem integratornya.
LG CNS Qualysoft menjadi penyedia aplikasi, baik itu untuk perangkat lunak maupun perangkat keras.
Nilai proyek yang dipegang oleh LG CNS Qualysoft untuk Coretax ini paling besar, yaitu Rp1,22 T.
Deloitte Consulting
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa profesional dunia ini juga bergabung dengan proyek Coretax DJP.
Memiliki kantor pusat di London, Inggris, Deloitte bersama dengan PT Towers Watson Indonesia akan menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk pengadaan jasa konsultasi manajemen.
Total nilai proyek keduanya adalah Rp129 miliar.***
Artikel Terkait
Dihukum Belajar 3 Hari di Lantai karena Telat Bayar SPP, Siswa SD Dapat Bantuan dari Presiden
Megawati Ucap Terima Kasih pada Presiden Prabowo Usai Pulihkan Nama Baik Bung Karno
Farhat Abbas Ancam Penerima Bantuan dari Donasi Agus Salim Bisa Dipidana: Bisa Kena Penadahan
Persiapan Penuh' Alex Pastoor Jadi Asisten Kluivert di Skuad Garuda, Ternyata Pernah Latih Klubnya Thom Haye hingga Calvin Verdonk!
Merasa Punya Kesamaan Kultur Sepak Bola, Begini Pesan Kluivert yang Tak Ingin Suporter Indonesia Terpecah Belah usai PSSI Pecat STY