Taubat nasuha itu syaratnya mengakui dosanya, menyesali, bertekad tidak akan mengulangi lagi, mencabut keinginan dalam hati, dan meminta ampunan dari Allah SWT. Jadi dosa itu tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia. Misalnya dia berbuat zalim dengan cara mencemarkan nama baiknya, membunuh karakternya, disamping meminta ampunan kepada Allah, dia juga harus meminta maaf kepada yang bersangkutan. Dan terakhir, syarat taubat itu harus berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Jabar Siap Kembangkan Inovasi Genting Bersama PT.POS
Dalam lanjutan ayat tersebut, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa tersebut dan memasukkannya ke dalam surga Allah SWT. Sebagaimana Rasul bersabda, orang yang bertaubat dengan taubatan nasuha seperti tidak pernah berbuat dosa, bersih kembali.
Makna hasanah kedua dalam hadits tersebut adalah mengerjakan amal saleh secara mutlak. Taubat itu bagian dari amal saleh. Di dalam Alquran dan hadits bahwa perbuatan baik, termasuk taubat di dalamnya akan menghapus dosa-dosa kita. Setidaknya ada 13 keterangan ayat Alquran dan hadits yang berbicara eksplisit bahwa amalan-amalan ini bisa menghapuskan dosa dan kesalahan, di antaranya berwudhu dan shalat fardhu. Mudah-mudahan kita senantiasa menjaga kesalehan sepanjang masa
Artikel Terkait
Ketua Persis Jakarta KH. Sofyan Dorong Infokom Maksimalkan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah di Era Digital
Buka Musda - 7 Persis Jakarta Utara, KH. Sofyan Munawar Sampaikan Pentingnya Jaga Kejujuran Disetiap Aspek Kehidupan, Agar Hidup Lebih Bermartabat
Cawagub 01 Suswono Silaturahmi ke Kantor PW PERSIS Jakarta, Ini Pesan Ketua PW PERSIS Jakarta Ustaz Sofyan Munawar
Ketua PW PERSIS Jakarta Kyai Sofyan Ajak Tasykil Bersinergi dan Berkolaborasi Dukung Pembangun Islam di Jakarta