Prosesi thawaf dan sai berjalan lancar. Pak Asep dengan setia mendorong kursi roda yang dinaiki istrinya. Jamaah juga dapat terus bersama sama ditengah padatnya jamaah umrah di bulan ramadhan.
Namun usai Sai putaran terakhir di bukit marwah, tiba tiba Pak Asep terjatuh. Tidak sadarkan diri. Disamping kursi roda istrinya. Askar dan petugas kesehatan sigap membantu. Muthawif yang mendampingi, merasakan denyut nadi Pak Asep sudah tidak ada. Untuk memastikannya, Pak Asep segera dibawa ke Rumah Sakit Alharam Emergency Hospital yang baru selesai dibangun disamping Masjidilharam. 300 meter dari Bukit Marwah.
Saya berlari mengikuti mobil ke rumah sakit. Hujan turun rintik rintik. Dokter memastikan, Pak Asep wafat. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Entah amalan apa yang dimiliki Pak Asep. Ia bekerja sebagai pedagang beras. Seringkali menunaikan ibadah umrah. Menurut istrinya, Pak Asep bercita cita wafat di tanah suci Mekkah. Keinginannya terpenuhi.
Asy syahid Bapak Asep wafat di Bukit Warwah Masjidil haram. Wafat di bulan suci Ramadhan. Wafat usai menunaikan ibadah umrah. Wafat dalam keadaan shaum. Wafat masih dalam balutan kain ihram. Wafat dengan penuh kesetiaan mendorong istrinya di kursi roda selama ibadah umroh.
Baca Juga: Bukber Puasa, PWI Luncurkan Buku Pernak-pernik HPN 2025
Karena wafat di masjidilharam, dokter Rumah Sakit Alharam Emergency Hospital menyebut almarhum Pak Asep dengan sebutan mulia, Asy Syahid Al-Haram. Wafat yang indah di masjidilharam.
Artikel Terkait
Jemaah Umroh Kaffarah Ungkap Kepuasan Umroh Bersama Karya Imtaq, Hingga Berikan Nilai 9.5 Untuk Semua Pelayanan
Tiba di Madinah Disambut Cuaca Sejuk, Jemaah Umroh Kaffarah Karya Imtaq Berziarah Kebeberapa Masjid
Sempat Tertunda Tiga Bulan, Karya Imtaq Berangkatkan 24 Jemaah Umroh Plus Masjidil Al Aqsho
Kabar Gembira! Karya Imtaq Akan Launching Program Umroh Plus Uzbekistan, Buruan Daftar