Majelis Penasihat PERSIS Prof. Dadan Wildan Hadiri Prosesi Pemakaman Asy syahid Al Haram H. Asep Susandi, Ini Kisahnya

photo author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 15:24 WIB
Dewan Penasihat PERSIS Prof. Dadan Wildan Hadiri Prosesi Pemakaman Asy syahid Al Haram H. Asep Susandi - Foto: Istimewa
Dewan Penasihat PERSIS Prof. Dadan Wildan Hadiri Prosesi Pemakaman Asy syahid Al Haram H. Asep Susandi - Foto: Istimewa

 

Edisi.co.id, Makkah - Majelis Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam (MP PP PERSIS), Prof. Dadan Wildan turut menghadiri pemakaman H. Asep  Susandi bin Purwa,  penduduk Jl. KH. Ahmad Dahlan, Lengkong Kota Bandung, wafat pada Kamis 6 Maret 2025 sekira pukul 11.00 tepat di bukit Marwah Masjidilharam,  Mekkah Al-Mukarramah.

“Dari data yang saya terima, Pak Haji Asep, adalah masyarakat biasa, yang berprofesi sebagai pedagang beras. Selain itu, almarhum tidak pernah melewati malam dengan tahajud. Yang tidak pernah perhitungan jika untuk infaq dan shadaqah. Donatur tetap Pimpinan Cabang Persatuan Islam (PERSIS) Sumur Bandung. Jamaah aktif  Mesjid At- Taubah yang bercita cita wafat di tanah suci Makkah itu, dikabulkan Allah SWT,” kata Prof Dadan, Sabtu (8/3/2025) 

Prof Dadan menjelaskan, Haji Asep Wafat di bulan suci Ramadan. Wafat usai menunaikan ibadah umrah, dalam keadaan shaum dan masih dalam balutan kain ihram.

Baca Juga: Mensos Gus Ipul Datangi Korban Banjir di Jakarta Timur, Sampaikan Titipan Salam dari Prabowo dan Janji akan Bantu Rumah yang Jebol

“Wafat dengan penuh kesetiaan mendorong istrinya di kursi roda selama ibadah umrah,” ujarnya.

Karena wafat di masjidilharam, Prof Dadan mengatakan, dokter Rumah Sakit Alharam Emergency Hospital menyebut almarhum Pak Asep dengan sebutan mulia, Asy Syahid Al-Haram.

“Wafat yang indah di Masjidilharam,” imbuhnya.

Saat meninggal, Prof Dadan mewakili keluarga mengurus proses administrasi dengan dokter yang mendampingi di Makkah Emergency Hospital. Namun, ada beberapa surat yang harus dilengkapi, sehingga proses pemakaman agak tertunda.

Baca Juga: Klaim dari Sahabat Dekat, Penahanan Nikita Mirzani Disebut Pengalihan Isu Kasus Korupsi di Indonesia: Wajar Kami Dijadikan Tumbal Politik

“Di rumah sakit itu, oleh Ibu Hj. Kusmiyati, istri almarhum, saya diminta mewakili keluarga, mengurus berbagai administrasi yang diperlukan. Salah satu syarat lain yang harus dipenuhi adalah Surat Pengantar Izin Pemakaman dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah,” sebutnya. 

Atas bantuan Bapak Syafii M. Hasyim dari KJRI Jeddah, surat itu cepat selesai. Jumat sore, mendapat kabar, jenazah akan dimakamkan sabtu pagi dengan terlebih dahulu dishalatkan usai shalat subuh di Masjidil Haram.

“Sabtu, 8 Maret 2025, usai santap sahur di Hotel Anjum, saya dikabari mutawif, Ustad Muaffa asal Madura untuk persiapan pemakaman bakda subuh. Wakil dari keluarga, Ibu Nolis dan suami Abdurrachman Ghifari, difasilitasi oleh PT. Karya Imtaq penyelenggara Haji dan Umrah, travel yang memberangkatkan Pak Haji Asep, sudah mendarat di Jeddah Sabtu dinihari,” papar Prof. Dadan.

Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran Sertifikasi Amil LAZ Kabupaten/Kota hingga Nasional, Ini Syaratnya

Usai santap sahur, ia, muttawif, dan menantu almarhum diminta untuk segera merapat ke tempat keberangkatan jenazah di samping gedung Maulid Nabi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X