Edisi.co.id - Kabar meninggalnya Abang Muhammad Nurul Azhar, petugas Pelaksana Seksi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bintan, Tanjung Pinang, menjadi perbincangan hangat di media sosial X hingga Minggu, 17 Maret 2025.
Abang Muhammad diduga mengalami kelelahan saat mengurus validasi Pembayaran PPh atas Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (PPhTB) melalui situs Coretax, sistem administrasi layanan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, saat dikonfirmasi pada Ahad, 16 Maret 2025, mengungkapkan bahwa Abang Muhammad memiliki riwayat penyakit yang serius dan sedang dalam pengawasan dokter.
Baca Juga: Usai IIMS 2025, Geely Auto Indonesia Mulai Pengiriman Unit Geely EX5 ke Konsumen
“Yang bersangkutan memiliki riwayat serius, sakit yang sedang dalam pengawasan dokter,” ujar Dwi dikutip pada Selasa, 18 Maret 2025.
Dwi Astuti menjelaskan bahwa pada Kamis, 14 Maret 2025, Abang Muhammad masih masuk kerja seperti biasa.
Ia tiba di kantor sekitar pukul 07.30 WIB. Namun, tidak lama setelahnya, ia mengeluhkan sesak napas dan muntah.
“Lalu dibawa ke rumah sakit di Tanjungpinang. Yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit di Tanjungpinang pada pukul 09.30 WIB,” kata Dwi.
DJP turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian Abang Muhammad.
Menurut Dwi, almarhum dikenal sebagai pegawai yang memiliki dedikasi tinggi dalam pekerjaannya.
“Abang Muhammad Nurul Azhar adalah sosok yang luar biasa, yang memiliki integritas, dedikasi, dan pekerja keras dengan etos kerja yang tinggi,” tuturnya.
Kabar meninggalnya Abang Muhammad pertama kali mencuat di media sosial melalui unggahan akun X bernama Minceu Nings pada Jumat malam, 14 Maret 2025, pukul 22.51 WIB.
“Korban Coretax ini,” tulis Minceu dalam cuitannya. Postingan tersebut menjadi viral, dengan lebih dari 2,5 juta tayangan, 500 lebih unggahan ulang, dan puluhan komentar hingga Sabtu malam, 15 Maret 2025.
Selain dugaan kelelahan, sistem Coretax disebut mengalami gangguan dalam tiga bulan terakhir. Dalam unggahan yang beredar, kondisi di KPP Bintan juga dikatakan kurang ideal karena jumlah pegawai yang terbatas.
Artikel Terkait
PP PERSIS Minta Kasus Pembunuhan 3 Anggota Polisi di Lampung Diusut Tuntas
Gandeng Pemerintah Pusat, Gubernur Pramono Dorong Optimalisasi Pengelolaan Sampah
Sinergi Foundation Telah Salurkan Paket Ramadhan Lebih Baik di Indonesia dan Palestina
Mulai Marak Modus Kejahatan Smishing, BRI Himbau Nasabah untuk Waspada dan Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
Di Hong Kong FILMART 2025, Fadli Zon sampaikan Industri Film Indonesia Bangkit