"Setiap Presiden punya sejarahnya sendiri, punya catatan, caranya sendiri, dan kita yang sedang bersama-sama pimpinan Presiden beberapa tahun terakhir sedang membangun sejarah baru," ucapnya.
Namun, pernyataan Menteri PPN ini menuai beragam respons dari masyarakat.
Sejumlah warganet mempertanyakan mengapa MBG diprioritaskan dibandingkan penciptaan lapangan kerja.
Akun Instagram @pandemictalks yang membagikan ulang pernyataan Rachmat pun dibanjiri komentar warganet.
"JUSTRU BISA KURANG GIZI karena orang tuanya nggak dapat pekerjaan, please use logic lol," tulis akun @sio****im.
"Lah kan harusnya dua-duanya. Kalau miskin cuma mampu dapat MBG siang yang kualitasnya pun tidak bergizi-begitu amat (dari anggaran yang kurang), malamnya gimana? Mana cukup sehari cuma satu kali ‘bergizi’?" ujar @iniy*.
"Itu namanya anaknya makan, orang tuanya pengangguran," sindir akun @ia****.
Meski begitu, pemerintah hingga saat ini memang tetap optimistis bahwa program MBG akan membawa dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.***
Artikel Terkait
Kedatangannya ke Rumah Baim Wong Disebut Kembali Ditolak Anak-anak, Paula Verhoeven Minta Didoakan
Terdepan Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Internasional Best SME Bank in Indonesia
Akui Dirinya Tak Pernah Larang Paula Bertemu Anak-anak, Baim Wong: Saya Laki-laki Sebenarnya Mau Bebas
Kemkomdigi Tetap Siaga: Pastikan Stabilitas Jaringan Selama Mudik Terjaga
Disebut Ketakutan Bertemu Ibunya, Anak-anak Baim Wong dan Paula Verhoeven Bisa Saja Alami Dampak Psikologis Serius dalam Perkara Perceraian Orang Tuan