Edisi.co.id - Google baru-baru ini mengumumkan langkah besar dalam industri teknologi dengan mengakuisisi Wiz, perusahaan keamanan cloud asal Israel, senilai 32 miliar USD atau seitar Rp500 triliun.
Akuisisi ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan Israel, meskipun masih menunggu persetujuan regulasi.
Menurut pernyataan resmi Google, akuisisi ini bertujuan memperkuat layanan keamanan cloud yang dapat digunakan oleh berbagai entitas, termasuk perusahaan rintisan, korporasi besar, serta institusi pemerintahan.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi 6-7 April 2025, AHY: Kita akan Terus Pantau
“Organisasi dari berbagai skala—mulai dari startup hingga perusahaan besar dan sektor publik—dapat menggunakan Wiz untuk melindungi seluruh sistem yang mereka kembangkan dan jalankan di cloud,” ujar Google.
Wiz akan bergabung dengan Google Cloud, namun layanan keamanannya tetap dapat digunakan di berbagai platform lain seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure, dan Oracle Cloud.
Keputusan ini dinilai sebagai strategi cerdas yang tidak hanya memperkuat ekosistem Google Cloud, tetapi juga memastikan bahwa Wiz tetap relevan di industri cloud computing global.
Namun, di balik keberhasilan ini, terdapat dampak ekonomi yang signifikan bagi Israel.
Akuisisi ini disebut-sebut sebagai suntikan dana besar bagi perekonomian negara tersebut, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami tekanan akibat perang di Gaza, Lebanon, dan Suriah.
Menurut laporan Times of Israel, pajak yang diperoleh pemerintah Israel dari transaksi ini diperkirakan mencapai 4 miliar USD yang jika dikonversikan sekitar Rp67 triliun atau sekitar 0,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.
Dana ini dapat membantu pemerintah dalam membiayai berbagai kebutuhan, termasuk pengeluaran pertahanan dan program sipil di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Tak hanya itu, sekitar 1.800 karyawan Wiz, sebagian besar berbasis di Israel, juga akan mendapatkan keuntungan finansial langsung sebesar $1,5 miliar dari transaksi ini.
Pakar ekonomi menilai keputusan Google untuk mengakuisisi Wiz bukan sekadar langkah bisnis biasa, tetapi juga bentuk “bailout” terselubung bagi ekonomi Israel.
Moody’s, lembaga pemeringkat kredit internasional, sebelumnya telah menurunkan peringkat kredit Israel akibat ketidakstabilan geopolitik dan melemahnya sektor teknologi negara tersebut.
Artikel Terkait
Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A
Jaga Daya Beli dan Kendalikan Inflasi, Bapanas Dorong Pemda Siapkan APBD Khusus Pangan
Rilis terbaru FIFA, Indonesia Peringkat 123 Dunia
Sedang Tidak Operasi, KMP Mutiara Ferindo II Alami Kebakaran
Berkembangnya AI, Bill Gates Prediksi Guru dan Dokter akan Hilang dalam 10 Tahun Mendatang