Selain itu, Dadan mengungkap bahwa sistem keamanan pangan nasional juga akan disempurnakan, dengan penguatan regulasi dan pelatihan rutin bagi mitra penyedia makanan.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah siswa MAN 1 Cianjur mengalami gejala seperti mual, pusing, dan muntah, beberapa jam setelah makan siang.
Salah satu siswa, Muhammad Reyhan, mengisahkan bahwa dirinya mulai merasa tidak enak badan sekitar pukul 14.30 WIB, setelah mengonsumsi nasi dan ayam suwir dari program MBG pada pukul 12.00 WIB.
"Tadi siang sekelas makan MBG, isinya nasi dan ayam potong seperti ayam suwir. Setelah itu, sekitar jam setengah tiga mulai pusing, mata juga kunang-kunang. Saya kan pulang, begitu sampai rumah langsung muntah," ujar Reyhan.
Ia juga menambahkan bahwa ayam yang dimakan tercium aroma asam, namun tetap disantap karena dianggap sebagai bagian dari bumbu.
"Sedikit berbau, seperti asam begitu. Tapi tetap dimakan karena dikiranya bumbunya begitu," sambungnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat bahwa sebanyak 38 siswa harus dirawat setelah kejadian tersebut. Pihak rumah sakit memastikan kondisi siswa saat ini dalam pemantauan dan secara umum mulai membaik.
BGN berharap hasil investigasi akan segera memberikan kejelasan.
Lembaga ini juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan serta menyempurnakan sistem pengelolaan MBG agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.
Artikel Terkait
Prabowo Izinkan Negara Lain yang Butuh Beras dari RI: Jangan Cari Untung, Kita Bukan Bangsa 'Minta-minta'
Prabowo Kaget Drone Bisa Tabur Benih 25 Hektare Sehari, Petani di Jabar Ini Pernah Keluhkan Harga Sewanya yang Tinggi
Prabowo Ungkit Nyinyiran Soal MBG, Sebut Ada Profesor yang Perlu Perbaiki Sikap dengan Mencontoh Adi Hidayat
Ramai Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Depok: Dedi Mulyadi Klaim Itu Masalah Premanisme, Bukan Ormas Kelembagaan
Selama Ini Pilih Diam, Paula Verhoeven Kini Gusar untuk Membela Dirinya dari Putusan Cerai 'Istri Durhaka'