Edisi.co.id — Ketua Dharmapala Nusantara dan Forum Aktivis Buddhis Bersatu, Kevin Wu, menyampaikan pernyataan sikap resmi terkait rencana pemasangan stairlift (tangga berjalan) dan chairlift (kereta gantung) di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
"Meskipun Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah memberikan klarifikasi bahwa instalasi tersebut bukan eskalator masif permanen dan tidak merusak struktur candi, Dharmapala Nusantara dan Forum Aktivis Buddhis Bersatu tetap memandang rencana ini dengan kekhawatiran serta sikap kritis, "terang Kevin Wu, Rabu (28/5/2025) di Kantor LBH Dharmapala Nusantara di Jembatan Tiga, Jakarta Utara
Pasalnya, tambah Kevin "Peningkatan aksesibilitas yang ditawarkan melalui stairlift dapat membuka peluang untuk intervensi teknologi yang lebih besar dan mengubah esensi sejarah serta spiritual Candi Borobudur," ujar Kevin.
Sikap Resmi Dharmapala Nusantara dan Aktivis Buddhis Bersatu
Kami menolak rencana pemasangan stairlift di Candi Borobudur atas dasar lima poin utama sebagai berikut:
1. Otentisitas dan Integritas Fisik Candi Borobudur
Pemasangan instalasi modern seperti stairlift berpotensi mengganggu otentisitas visual dan integritas fisik Candi Borobudur. Selain itu, pengalaman spiritual para pengunjung, khususnya umat Buddha yang melakukan ritual Worship Walking akan terganggu akibat kehadiran infrastruktur yang tidak sesuai dengan nuansa sejarah dan budaya candi.
2. Ironi Terhadap Upaya Konservasi yang Selama Ini Berjalan
Langkah ini bertentangan dengan upaya pelestarian yang selama ini dilakukan secara intensif oleh pemerintah dan UNESCO. Pemasangan stairlift bisa menjadi langkah mundur dari semangat pelestarian cagar budaya dunia yang telah dicanangkan sejak lama.
Baca Juga: Makin Mudah dan Cepat, Nasabah Kini Bisa Apply Kartu Kredit Easy Card Lewat Website Resmi BRI
3. Urgensi dan Proporsionalitas Intervensi
Pemasangan stairlift terkesan sebagai solusi pragmatis jangka pendek untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap nilai-nilai sejarah, budaya, dan spiritual Candi Borobudur. Kami menilai intervensi ini tidak proporsional dengan urgensi pelestarian situs warisan dunia tersebut.
4. Preseden dan Dampak Visual Jangka Panjang
Jika dibiarkan, pemasangan stairlift akan mencemari tampilan autentik Candi Borobudur dan membuka preseden bagi pemasangan fasilitas teknologi lainnya di masa depan, seperti chairlift lift vertikal, atau bahkan jalur mekanis permanen. Hal ini akan mengubah wajah Candi Borobudur menjadi lebih komersial dan kurang bermakna spiritual.
Artikel Terkait
Kabar Terbaru Harga Tiket Candi Borobudur Naik Rp 750ribu, Berikut Penjelasan
Telah Isu Harga Tiket Candi Borobudur Naik Rp 750ribu, Ganjar Bertemu Luhut Sepakat Tunda Kenaikan Tersebut
Candi Pawon Yang Kecil Dan Indah Letaknya Tidak Jauh Dari Candi Borobudur
Goes To Yogyakarta! Usai Kunjungi Akmil Magelang, Siswa SMP PCI Kunjungi Candi Borobudur dan Wisata Larva Tour
Menyelami Makna Kirab Waisak 2025 lalu, Perayaan yang Dilakukan Umat Buddha Tanah Air dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur
Fadli Zon Pastikan tidak ada Eskalator dan Ekskavator di Candi Borobudur