IBAS: Koperasi Solusi Wujudkan SDGs, Jembatan antara Rakyat, Produktivitas, dan Kesejahteraan

photo author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 15:10 WIB
Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)



Edisi.co.id, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menekankan bahwa koperasi bukan hanya entitas bisnis semata, melainkan instrumen penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sehingga ada tujuan besar untuk mengentaskan kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan produksi serta konsumsi berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Ketua FPD DPR RI dalam acara Diskusi Kebangsaan “Koperasi Hebat, Indonesia Kuat” dihadiri oleh para pemerhati dan pegiat koperasi dari berbagai daerah, di Gedung MPR RI (9/7/25).

“Koperasi itu penting untuk menjawab SDGs. Kami di DPR, sering sekali berhadapan dengan di diskusi kebangsaan yang seiring dengan program-program SDGs. Mengentaskan kemiskinan, mengatasi pengangguran, yang mana menjadi tugas bangsa dan menjadi tugas kita sebagai anak bangsa,” ujar Ibas.

Baca Juga: Indonesia Tawarkan PP TUNAS sebagai Standar Global Perlindungan Anak di Dunia Digital

Lebih lanjut, Wakil Rakyat dari Partai Demokrat ini menegaskan bahwa koperasi merupakan alat pencapaian SDGs, bukan sekadar instrumen ekonomi.

“Koperasi adalah alat pencapaian SDGs, sehingga ada tujuan besar di sana, bersama-sama negara, bersama-sama anak bangsa, tanpa kemiskinan, mendapatkan pekerjaan yang layak, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan produksi dan konsumsi yang berperanjutan.”

Wakil Rakyat dari Dapil Jatim VII ini juga mengutip data dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang menunjukkan besarnya potensi koperasi di skala global.

“Dimana ILO juga mencatat 279 juta orang di dunia itu bekerja dalam koperasi. Sehingga di Indonesia, koperasi dapat menjadi jembatan antara petani dan pasar, antara nelayan dan industri pengolahan, antara UMKM dan akses modal, antara pendidikan dan kewirausahaan.”

Baca Juga: Dorong Pembangunan Karakter dan Spiritual, Gubernur Pramono Serahkan Penghargaan Schools Reinventing Cities 2025

Di hadapan para peserta, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini pun mengajak semua pihak untuk tidak menunggu situasi ideal dalam memajukan koperasi.

“Jadi, siapa yang harus memulai? Saya pikir semua koperasi juga bisa jadi pelopor. Koperasi petani bisa jadi pengendali rantai pasok pangan. Koperasi nelayan harus jadi pelaku utama ekspor perikanan gitu kan. Koperasi pesantren dan perempuan harus jadi motor ekonomi sosial. Koperasi digital anak muda harus masuk sektor kreatif dan teknologi.”

Edhie Baskoro Yudhoyono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin menekankan bahwa perubahan besar tidak harus dimulai secara masif. “Jadi tidak perlu menunggu kata siap, cukup satu koperasi yang berani, maka yang lain akan mengikuti,” tegasnya.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Publik Baru, Gubernur Pramono Canangkan Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis

Menutup pidatonya, EBY Wakil Rakyat dari Partai Demokrat ini juga menyampaikan pentingnya peran negara dalam mendorong dan memperkuat koperasi tanpa bersifat mengendalikan.

“Sehingga peran negara mendorong, bukan mengendalikan. Negara bukan pelaku koperasi, negara adalah pengarah dan penyemangat.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X