Edisi.co.id — Situasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza akibat blokade total oleh Israel, memicu kemarahan para tokoh agama dan elemen masyarakat sipil Indonesia.
Mereka tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP), yang siap menggelar Aksi Solidaritas Bela Palestina sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Ustaz Bachtiar Nasir, selaku Koordinator ARI BP, menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, merupakan tindakan biadab yang telah melampaui batas kemanusiaan.
“Apa yang terjadi di Gaza hari ini sangat keji. Rakyat Palestina tidak diberikan pilihan lain selain mati kelaparan,” tegas UBN, Jumat (1/8/2025).
Ia menjelaskan, lebih dari dua minggu bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke wilayah Gaza, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
"Blokade ini menyebabkan ribuan warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, berada di ambang kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi," ungkapnya.
Baca Juga: Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan, BCA Syariah Kembali Gelar Program WEpreneur 3 by BCA Syariah
Menurut UBN, kondisi tersebut bukan lagi sekadar perang biasa, melainkan sebuah genosida sistematis yang dilakukan Israel di hadapan dunia yang seolah bungkam.
Sebagai bentuk perlawanan moral, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina akan menggelar Aksi Bela Palestina pada Minggu, 3 Agustus 2025, yang akan digelar mulai pukul 06.00 WIB di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Dalam aksi tersebut, ARIBP bersama para ulama dan ribuan simpatisan akan menyuarakan dua tuntutan utama yaitu mendesak Israel menghentikan agresi militer dan segera keluar dari wilayah Palestina.
Dan meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk ketegasan terhadap penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Kita akan berdiri di barisan rakyat Palestina hingga mereka merdeka dan mendapatkan kembali hak hidup yang layak,” ujarnya.
Baca Juga: Ihram : Antara Kesamaan dan Kesucian
Aksi ini diharapkan menjadi titik balik konsolidasi nasional dan internasional untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina, serta memastikan seluruh bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan.
Artikel Terkait
Netanyahu di Hadapan Presiden Trump: Palestina Boleh Mandiri, Tapi Tak Akan Punya Hak Atas Keamanan
PERSIS Apresiasi Respons Cepat Pemerintah RI Kirim Bantuan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Netanyahu Keracunan Makanan, Kondisinya Kini Disorot di Tengah Desakan Hentikan Agresi ke Palestina
Arab Saudi Sambut Langkah Bersejarah Prancis Akui Negara Palestina, Desak Dunia Ikut Jejak Macron
Ketua LAZ Persis Jakarta Ajak Umat Jangan Pernah Bosan Bela Palestina, Berikan Donasi Terbaiknya
Ikuti Jejak Prancis-Inggris, Kanada Bakal Akui Kedaulatan Negara Palestina di Sidang PBB