Buku dan Pemikiran: Senjata yang Lebih Ampuh daripada Pedang

photo author
- Kamis, 25 September 2025 | 10:03 WIB

Setiap anak cenderung meniru figur ayahnya. Jika seorang ayah gemar membaca, putrinya akan tumbuh dalam lingkungan berpikir kritis. Sebaliknya, jika fokus ayah hanya materi atau menganggap buku berbahaya, anak akan terbiasa dengan pola pikir konsumtif atau takut terhadap pemikiran. Hal ini menunjukkan relevansi gagasan Bung Hatta: “Dengan buku, aku bebas.”

Kesimpulan

Sejarah menunjukkan bahwa buku dan pemikiran memiliki kekuatan strategis dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan bangsa. Dari pengaruh Multatuli terhadap reformasi Belanda hingga peran Sjahrir dan kaderisasi politik nasional, buku membentuk kesadaran, strategi, dan kualitas pemimpin. Pendidikan dan kebiasaan membaca membentuk individu yang kritis dan mampu menulis gagasan substantif. Membaca dan menulis bukan sekadar hobi, tetapi investasi jangka panjang bagi kualitas pemikiran dan kebebasan intelektual bangsa.

Daftar Referensi

Nasruddin. (1989). Restorasi Kesultanan Jambi dan Persatuan Negara Republik Indonesia. Nazharat: Jurnal Kebudayaan.

Zainuddin. (1979/1980). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jambi. Repositori Kemendikdasmen.

Soedarsono. (1975). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jambi. Repositori Kemendikdasmen.

Zed, M. (2005). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jambi. Repositori Kemendikdasmen.

Sejarah DPRD Provinsi Jambi. (n.d.). Residen Jambi: Dr. Segaf Yahya (1945). Diakses dari dprd-jambiprov.go.id.

Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jambi. (n.d.). Pengurus Parindra pada tahun berdirinya. Diakses dari repositori.kemendikdasmen.go.id.

Pemerintah Provinsi Jambi. (n.d.). Sejarah Jambi: Masa Kemerdekaan Republik Indonesia. Diakses dari jambiprov.go.id.

Malaysian Medical Council (MMC). (n.d.). Search for Registered Doctor: Enir Reni Sagaf Yahya. Diakses dari merits.mmc.gov.my.

Sjahrir, S. (1945). Perjuangan Kita. Jakarta: Pustaka Rakjat.

Multatuli. (2014). Max Havelaar (Terjemahan H.B. Jassin). Yogyakarta: Narasi.

Rutte, M. (2022). Permintaan Maaf atas Kekerasan Ekstrem 1945–1950 di Indonesia. Berita Detik.com, 18 Februari 2022.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X