Sebagai tindak lanjut, layanan pengaduan (help desk) MBG B3 akan dibuka di setiap Balai Penyuluhan KB di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Pihak SPPG juga berkomitmen memberikan insentif bagi kader sebagai biaya distribusi serta menambah titik pengantaran dari satu menjadi tiga titik agar proses penyaluran lebih efisien.
Selain itu, evaluasi berkala akan dilakukan bersama Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya, PKB, SPPG, TPK, kader, dan pihak terkait lainnya dengan supervisi dari Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat. Langkah ini diharapkan memperkuat koordinasi dan memastikan pendistribusian MBG berjalan transparan serta tepat sasaran.
Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya masih berada di angka 19,6 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat yang mencapai 15,9 persen.
Artikel Terkait
Melihat Statistik Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Dari Harapan ke Kekecewaan
Dibalik Utang yang Tembus Rp9.138 Triliun, Ada Beda Rasio Negara Lain yang Dinilai Berada Jauh di Atas RI
SDI Primago Raih Juara 1 Lomba Dart Putra Pramuka Penggalang Dalam Ajang Depok Scout Festival 2025 Tingkat Kota Depok
Melalui One Fine Day, IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Cerdas Finansial
4 Fakta Terkini Insiden Pendaki Gunung Gawalise Sulteng Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Bikin Gempar di Jalur Pendakian