edisi.co.id - Kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, kembali mengguncang perhatian publik.
Terkini, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) masih menelusuri sumber cemaran yang diduga berasal dari limbah besi dan baja impor.
Bareskrim Polri pun telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan, sembari KemenLH fokus melakukan dekontaminasi di sepuluh titik yang terpapar.
Di sisi lain, industri udang nasional mulai merasakan imbasnya karena kawasan Cikande juga menjadi lokasi pengolahan udang ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Di tengah kekhawatiran tersebut, pelaku industri udang berkumpul di Banyuwangi membahas strategi agar ekspor tetap berjalan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyebut, para pelaku industri berharap pemerintah segera menuntaskan penyelidikan agar kepercayaan pasar internasional terhadap produk Indonesia tidak terganggu.
“Ini jadi momentum untuk kita semua duduk bareng, saling menguatkan, sehingga ketika ada masalah bisa diselesaikan bersama-sama,” kata Ipuk di Forum Shrimp Fair, Banyuwangi, pada Senin, 14 Oktober 2025.
Lantas, apa saja fakta terkini terkait kasus pencemaran zat radioaktif di Cikande? Berikut ulasannya.
Industri Udang Cari Solusi
Dampak kasus radioaktif di Cikande juga dirasakan oleh industri perikanan.
Di Banyuwangi, ratusan pelaku usaha udang berkumpul dalam Forum Shrimp Fair untuk membahas peluang ekspor ke AS yang sempat terganggu akibat temuan Cesium-137 di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Cikande.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Supito memastikan temuan radioaktif hanya ada di satu lokasi dan tidak memengaruhi seluruh rantai produksi udang di Indonesia.
“Secara teknis temuan tidak ada di lokasi budidaya, temuan hanya di UPI Cikande. Di luar wilayah itu tidak ada masalah,” ujar Supito di Forum Shrimp Fair, Banyuwangi, pada Senin, 14 Oktober 2025.
Artikel Terkait
Festival Director Santri Film Festival 2025 Ajak Santri Seluruh Indonesia Berpartisipasi dalam Ajang Nasional
Cak Imin Pasang Badan Soal Kritikan Renovasi Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, Tantang Balik Pengkritik untuk Berikan Solusi
Gaya Komunikasi Jadi Sorotan, DPR Ingatkan Menkeu Purbaya Tak Komentari Kebijakan Kementrian Lain
Susu MBG Cuma 30 Persen Susu Segar, BGN Bantah Sisa Kandungan Hanya Air dan Klaim soal Gizi Tetap Optimal
Kemendukbangga Evaluasi Pelaksaan Quick Wins 2025, Sesmem Sebut 5 Program Prioritas