edisi.co.id – Pesantren Leadership Primago dalam upaya menggali potensi diri, minat bakat, IQ dan EQ, Motivasi dan Gaya Belajar, Gelar Tes Sidik Jari PRIMAGEN.
Program ini menjadi bagian dari komitmen pesantren untuk mendidik santri tidak hanya secara spiritual dan akademik, tetapi juga secara personal melalui pendekatan ilmiah.
Tes ini diselenggarakan oleh PRIMAGEN, sebuah lembaga profesional di bidang analisis potensi genetik dan psikometri yang telah banyak bekerja sama dengan lembaga pendidikan di Indonesia.
Mengapa Pesantren Leadership Primago Mengadakan Tes Sidik Jari PRIMAGEN?
Dalam dunia pendidikan modern, memahami potensi diri adalah langkah awal menuju keberhasilan.
Melalui Tes Sidik Jari Primagen, Pesantren Leadership Primago berupaya memberikan pendampingan pendidikan yang lebih personal untuk setiap santri.
Menurut pihak pesantren, hasil tes ini membantu guru dan pembimbing dalam:
1. Menentukan strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajar santri.
2. Membantu santri menemukan bakat alami dan arah karier masa depan.
3. Membangun lingkungan belajar yang adaptif dan menyenangkan.
4. Mengoptimalkan pola asuh dan pembinaan karakter berdasarkan potensi genetik.
Apa Itu Tes Sidik Jari PRIMAGEN?
Tes Sidik Jari PRIMAGEN bukan sekadar tes umum. Melalui teknologi analisis dermatoglifi (pola sidik jari), Primagen mampu mengungkap potensi genetik seseorang, termasuk:
1. Kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences)
2. Gaya belajar dominan (Visual, Auditori, Kinestetik)
3. Tingkat konsentrasi dan fokus
4. Kecenderungan kepemimpinan dan kerja sama tim
5. Motivasi intrinsik dan emosi
Semua hasil tes akan dianalisis oleh tim profesional PRIMAGEN, lalu dijabarkan dalam laporan komprehensif yang mudah dipahami oleh santri, guru, dan orang tua.
Adapun Komponen yang Diukur dalam Tes Sidik Jari PRIMAGEN adalah :
1. Peta Bakat Genetik (Genetic Talent Mapping) Mengidentifikasi potensi kecerdasan dominan seperti logika, bahasa, kinestetik, atau interpersonal.
Artikel Terkait
Gestur Hangat Prabowo di KTT ASEAN: Gandeng Sultan Brunei Turuni Tangga usai Insiden Jatuh
Drama Kursi Kosong Pelatih Timnas Indonesia: Jeje dan Andre Rosiade Bandingkan era Patrick Kluivert vs Shin Tae-yong
Tingkatkan Daya Saing, PD PERSIS Jakarta Pusat Gelar Seminar Peningkatan Mutu Pendidikan Islam
Tokoh Pemuda Ajak Masyarakat Tolak Provokasi di Momentum Sumpah Pemuda
Direktur Ponpes Al-Basyir Bogor Ustaz Sofyan: Pendidikan Islam Harus Punya Paradigma Baru di Era Digital