Meski gagal melaju ke fase gugur, kemenangan tersebut menjadi sejarah baru, yakni Indonesia untuk pertama kalinya mencatatkan kemenangan di Piala Dunia U-17.
Atas hasil pada ketiga laga itu, Garuda Muda finis di posisi ke-3 Grup H dengan 3 poin dan selisih gol minus 5.
Pencapaian ini menempatkan Indonesia di urutan ke-10 dalam daftar peringkat ketiga terbaik.
Kendati demikian, hasil tersebut sudah cukup untuk menjadi tonggak penting bagi masa depan sepak bola nasional.
Tiga nama pemain menjadi pencetak gol Indonesia di turnamen itu: Zahaby Gholy, Evandra Florasta, dan Fadly Alberto Hengga.
Petikan Semangat Nova ke Alberto: Sepak Bola Adalah Misteri
Salah satu pemain kunci Garuda Muda, Fadly Alberto Hengga juga sempat membagikan kisah perjuangannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @albrtoo_10, pada Rabu, 12 November 2025.
“Bermain di Piala Dunia U-17 adalah keinginan kita semua. Dari awal tim ini dibuat, kita sudah memimpikan hal itu," ungkap Alberto.
"Tapi untuk menuju ke sana tidaklah mudah, banyak sekali cobaan dan masalah di tim," sambungnya.
Alberto lalu mengenang perjuangan berat selama kualifikasi bersama tim kepelatihan coach Nova.
“Setiap latihan kita evaluasi, setiap uji coba kita evaluasi terus-menerus. Di Kuwait kita bisa lolos, lalu menatap AFC di Arab Saudi," sebutnya.
"Di pertandingan pertama kita cuma mau menang melawan Korea Selatan dengan fokus selama 90 menit tanpa henti, akhirnya kita bisa menang dengan keajaiban penalti di akhir menit,” tambah Alberto.
Meski tersingkir di perempat final Piala Asia U-17 setelah kalah dari Korea Utara, Alberto menyebut timnya memiliki mental pantang menyerah.
“Kita dapat banyak pelajaran dari setiap pertandingan, terutama melawan negara-negara dengan pressing tinggi," jelas Alberto.
"Kita mencatatkan sejarah di mana kita menang di Piala Dunia U-17,” tukasnya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo beri Rehabilitasi 2 Guru SMAN 1 Luwi Utara, Pulihkan Nama Baik Usai Dipecat karena bantu Honorer
Wujudkan Kawasan Layak Huni, Gubernur Pramono Resmikan Kampung Tanah Harapan
Gubernur Ansar: PKK Garda Terdepan Ketahanan Keluarga di Kepri
Kisah Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta : Hanya Tinggal Bareng Ayah, Ibu di Luar Negeri
Akademisi Ungkap Hasil Studi Jepang soal Proyek Kereta Cepat, Sebut Lebih Efektif dibanding Realisasi Whoosh Saat ini