“Dia pulang ke Sibolga jalan satu hari di medan terjal begitu, kami perkirakan masih 20 km yang harus ditembus menuju Sibolga dan menuju Tapanuli Tengah,” lanjutnya.
Kiriman Bantuan Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah
Kota Sibolga, menurut laporan yang diterima Suharyanto masih terisolir dan tidak bisa ke Tapanuli Tengah.
“Sibolga harus lewat laut dan lewat udara. Tetapi, Tapanuli Tengah ini bisa diakses lewat darat asal bantuannya lewat Pinangsori,” jelasnya.
Ia juga menjanjikan bahwa operasi udara akan terus dilakukan sampai kondisi di lokasi bencana membaik.
“Tidak ada batasan, tanggap darurat ini juga akan diperpanjang ya tergantung nanti situasi di lapangan. Sekarang belum, masih jauh tapi semakin bertambahnya waktu harus lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu, per Sabtu sore, 29 November 2025, jumlah pengungsi di Tapanuli Utara berjumlah 600 kepala keluarga di satu titik lokasi pengungsian.
Sedangkan Tapanuli Tengah sebagai daerah paling parah yang terdampak bencana dilaporkan ada 1.100 kepala keluarga yang mengungsi di satu titik kumpul.
Adapun Kota Sibolga masih sulit untuk ditembus kecuali untuk pengiriman logistik lewat jalur udara.
***
Artikel Terkait
Tapanuli Tengah dan Sibolga Jadi PR Besar BNPB di Sumatera Utara, Akses Belum Terbuka Usai Bencana Longsor
Pengelolaan Limbah Sawit PalmCo Berbuah Penghargaan di ESG Initiative Awards 2025
Insiden Kecelakaan Maut Gary Iskak Tinggalkan Duka Mendalam, Sempat Pinjam RX King untuk Lepas Kerinduan
Tak hanya Bantuan Nasional, Korban Bencana di Sumatera juga Dapat Obat-obatan hingga Tim Dokter dari Negara Tetangga
Rois am PBNU Tegaskan Gus Yahya Tak Lagi Jabat Ketua Umum dan Ungkap Segera Gelar Muktamar