Ia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi mutakhir untuk memastikan penanggulangan stunting berjalan lebih efektif.
Menurut Pratikno, teknologi seperti cloud computing, kecerdasan buatan, dan machine learning memungkinkan analisis data yang lebih akurat dan komprehensif.
“Data tidak hanya menggambarkan masalah sekarang, tetapi juga akar persoalan dan dampak intervensi. Integrasi data memungkinkan pemantauan stunting secara real time,” jelasnya.
Pendekatan presisi, salah satunya melalui precision nutrition, dinilai dapat memberikan intervensi gizi yang lebih sesuai kebutuhan masing-masing anak.***
Artikel Terkait
Percepat Distribusi Bantuan ke Lokasi Bencana Sumatra, Garuda Indonesia angkut 20 Ton Logistik untuk Pemulihan Pascabencana
Dukung Kemandirian Disabilitas, SPJM gelar Pelatihan Difablepreneur Batch 2
Kemenag Beri Relaksasi Perkuliahan PTKI Terdampak Bencana Alam, Keselamatan dan Hak Belajar Jadi Prioritas
RSUD ASA Kota Depok Bantah Isu Negatif, Ungkap Fakta CCTV dan Layanan yang Tetap Berjalan Normal
Muslimah Creative Day 2025: Platform Utama Perayaan Karya dan Kreativitas Perempuan Muslim Indonesia