Women Care 2025 Dorong Perempuan Melek Digital dan Peduli Kesehatan Mental

photo author
- Minggu, 7 Desember 2025 | 10:14 WIB
Women Care 2025 Dorong Perempuan Melek Digital dan Peduli Kesehatan Mental
Women Care 2025 Dorong Perempuan Melek Digital dan Peduli Kesehatan Mental

Edisi.co.id, Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya bersama Data Science Indonesia (DSI) East Java Chapter menggelar seminar Women Care 2025 untuk memperingati Hari Ibu tahun 2025. Seminar ini berfokus membekali perempuan dengankemampuan literasi digital sekaligus kesadaran menjaga kesehatan mental di ruang media sosial.\

Seminar berlangsung di Auditorium Lantai 6, UNTAG Surabaya, Sabtu (6/12/2025) ini mengusung tema “Mindful and Meaningful: Nurturing Wellbeing in the Digital Era”. 

Seminar menghadirkan sekitar 70 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan perempuan antusias dari berbagai sektor industri. Mereka hadir untuk memperdalam pemahaman mengenai hubungan antara media sosial, data, dan kesehatan mental di tengah tantangan digital yang semakin kompleks.

Baca Juga: Asal Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Mulai Dibidik Polri hingga Kejagung, Kemenhut Sebut Bentuk Tim Gabungan untuk Investigasi

Women Care 2025 bertujuan menyediakan ruang edukatif lintas disiplin bagi perempuan, menghadirkan perspektif dari peneliti, pemerintah, psikolog, konselor, praktisi HR, hingga pakar data. Harapannya, perempuan dapat memperkuat kemampuan memanfaatkan teknologi dan data secara mindful, sehat, dan berkelanjutan.

Komitmen Pemprov Jatim: Ruang Digital Harus Sehat untuk Perempuan

Salah satu sesi penting dalam seminar ini adalah paparan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim), Kepala Bidang Data dan Statistik (Kabid Dastik) Kominfo Jatim, Imam Fahamsyah, menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam menjaga ruang digital tetap aman dan inklusif bagi masyarakat, khususnya perempuan.

Melihat urgensi upaya perlindungan masyarakat dari bahaya digital, Imam menyampaikan bahwa hal tersebut semakin membuat meningkatnya kasus hoaks, penipuan digital, hingga kekerasan berbasis gender secara online. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa literasi digital harus diperluas ke seluruh lapisan.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari bahaya digital sekaligus memperkuat literasi digital melalui perluasan akses internet, penguatan keamanan siber, dan edukasi digital yang inklusif di seluruh wilayah," ujar Imam.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan Banjir Sumatera Tak Ganggu Ekonomi: Pertumbuhan Tetap di Atas 5,5 Persen

Oleh karenanya, Imam mengungkapkan, Pemprov Jatim terus memperluas fasilitasi internet di daerah blank spot, meningkatkan sistem pengamanan siber melalui program Jaga Ruang Siber (JAGUAR), serta mendorong penguatan literasi digital melalui program Cerdas Digital (CERDIG) dan serangkaian pelatihan keamanan digital. 

"Perempuan merupakan kelompok yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena menjadi sasaran rentan dalam berbagai kejahatan digital, mulai dari penipuan daring hingga kekerasan berbasis siber," tegasnya. 

Oleh karena itu, Imam menilai dan mengapresiasi kegiatan ini karena dapat mewujudkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas. 

Baca Juga: Prabowo Sebut Manfaat Sawit untuk Menyokong Swasembada Energi, Singgung Sulitnya Distribusi BBM ke Lokasi Bencana Sumatera

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X