Edisi.co.id - Larangan buka bersama selama Ramadhan 1444 H bagi Menteri, kepala lembaga pemerintahan dan ASN yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung atas arahan Presiden Jokowi, menimbulkan kontroversi.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai pemerintah sangat gegabah dalam mengeluarkan aturan. Seharusnya dalam mengeluarkan instruksi pemerintah melakukan kajian yang komprehensif, berdasarkan data dan fakta.
"Alasan soal Covid-19 yang menjadi dasar larangan, sangat tak masuk akal. Situasi telah aman dan terkendali, tidak ada sebaran virus Covid-19 yang membahayakan. Masyarakat juga sudah paham menghadapi situasi endemi," papar LaNyalla, Jumat (24/3/2023).
Menurut LaNyalla, pemerintah perlu bijak dan hati-hati dalam membuat kebijakan terutama untuk kalangan Muslim dan aktivitas ibadahnya.
"Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru malah membuat kohesi sosial antar masyarakat semakin meruncing lagi. Jangan sampai ada anggapan Pemerintah anti Islam dan lain-lain. Apalagi sebelumnya keramaian dan kerumunan, seperti pertandingan, hajatan atau konser musik tidak dilarang," jelas dia.
Baca Juga: Yuk Kenali Rahasia Puasa dan Syarat-Syarat Bathinnya : Tingkatan Pelaksanaan Puasa Ramadhan
Menurut LaNyalla yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah adalah mengatur kegiatan buka bersama, terutama untuk para Menteri dan pejabat negara lainya, sehingga lebih sederhana dan hemat.
"Momen buka puasa bersama merupakan momen kebersamaan serta tradisi
untuk mempererat persaudaraan," katanya.
"Selain itu agenda buka puasa bersama bisa menjadi acara amal, yakni bersedekah makanan buka puasa untuk yang membutuhkan," imbuh dia lagi.
Sejatinya, LaNyalla menilai buka bersama merupakan budaya masyarakat Indonesia saat bulan Puasa. Agenda itu pun mendatangkan banyak manfaat.
“Buka bersama itu hal baik. Kumpul-kumpul yang positif. Buka bersama juga merupakan bagian silaturahmi. Menurut saya, tidak tepat kalau dilarang," tukas dia.
Artikel Terkait
Serahkan Satu Ekor Sapi Kurban di DPP PBB, La Nyalla: Mudah-Mudahan Bisa Manfaat untuk Semua
Penerimaan Siwa Baru, La Nyalla: Pemda Harus Buat Juklak, Juknis
Tak Ada Penundaan Pemilu, La Nyalla Minta Parpol tak Bikin Gaduh
Warning Keras KPU Untuk Bakal Calon DPD yang Ketahuan Catut NIK Warga
DPD IPeKB Jawa Barat Terima Kunjungan Studi Tiru DPD IPeKB Lampung
Kadis DPKP Asep Jatnika Terpilih Jadi Ketua DPD Perhiptani Di Kabupaten Tangerang
DPD IPeKB Jawa Barat Berikan Bimbingan Belajar Bagi CP3K Penyuluh KB
Calon Anggota DPD Muhammad Yamin Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis di Sumatera Utara, Usut Tuntas