Edisi.co.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini memastikan bahwa ketersediaan pangan di bulan puasa dan lebaran mendatang dalam posisi aman. Kepastian ini disampikannya dalam kunjungan kerja (kunker) spesifik ke Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kunker spesifik DPR yang didukung penuh oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, (Kabarantan), Bambang ini bertujuan untuk meninjau kesiapan dan ketersediaan bahan pokok di bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Lebaran.
Bambang yang di wakili oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (KTKHN), AM Adnan mendampingi rombongan melakukan peninjauan langsung.
“Ramadan kali ini kan bertepatan dengan panen raya, sehingga diharapkan stok beras aman dan harga bisa terkendali," tutur Adnan melalui keterangan persnya, Sabtu (1/4).
Didampingi Kepala Karantina Bandung, Ahmad Rizal setelah berkeliling memantau harga dan stok beras, Anggia dan rombongan Komisi IV DPR kemudian memantau bahan pokok lainnya seperti daging sapi dan ayam potong dan dilanjutkan meninjau stok beras di Gudang Bulog Gedebage, Kamis (30/3) lalu.
Baca Juga: Sinergisitas dan Penerapan Standar Menjadi Kunci Sukses Ekspor Pala Indonesia
Dari hasil pemantauan di Pasar Gedebage, Bandung, terpantau harga beras, bawang, daging, minyak goreng dan gula masih stabil sejak awal ramadhan hingga akhir Maret ini. Hanya terjadi fluktuasi harga cabai karena kendala pasokan.
Sebagai informasi, secara nasional data yang dihimpun dari Kementerian Pertanian dapat dipastikan ketersediaan pangan jelang lebaran dalam kondisi aman. Produksi padi pada tahun ini mencapai 13,79 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen. Sedangkan potensi luas panen selama Januari hingga April ini seluas 4,51 juta hektare.
Jumlah ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) juga meningkat sebesar 2,13 persen apabila dibanding periode yang sama tahun 2022.
Kemudian selama tahun 2022 produksi beras juga naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton, dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.
Baca Juga: Sakit, Pj Gubernur Heru Budi Hartono Absen di Rapat Paripurna DPRD
“Jadi jangan sampai saat Ramadan ini masyarakat susah mengakses kebutuhan bahan pokok dikarenakan stok yang terbatas atau karena ada kenaikan harga yang sangat signifikan," tutup Anggia.
Artikel Terkait
Gandeng Kementan dan BPH Migas Kemenhub Optimalkan Amgkutan Kapal Ternak
Pastikan Terkendali, Kementan Turun Langsung Kawal 12 Bahan Pokok di Gorontalo
Gelar Pasar Murah Hingga Safari Pasar, Kementan Kawal Pangan Pokok di Sulut
Jelang 10 Hari Lebaran, Kementan Gelar Pasar Tani di Sultra
Kementan Mulai Melakukan Pencanangan Vaksinasi PMK di Sidoarjo
Kementan Melepas 40 Kontainer Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok
Kementan Komitmen Hadirkan Percepatan Layanan Publik Melalui Implementasi NLE