Menurut UBN, pelajar Indonesia perlu juga menyampaikan informasi objektif dan faktual terkait gejolak Sudan. Jangan menerima informasi berdasarkan informasi satu kelompok.
Baca Juga: Operasi Ketupat 2023 Resmi Digelar, Kapolri: Berikan Pelayanan Terbaik ke Pemudik
“Kemudian berikan informasi kepada keluarga agar tidak cemas. Berikan informasi yang benar kepada masyarakat dan media di Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendapat informasi terkini Sudan, bisa melalui Ikatan Alumni Sudan (IAS),” kata UBN.
Kepada pemerintah Indonesia, UBN meminta agar sigap memberikan keamanan WNI di Sudan. Lembaga kemanusian bisa pula berperan memberikan bantuan kepada WNI di Sudan.
Dijelaskan UBN, konflik Sudan tentu mempengaruhi pemenuhan hajat hidup. “Tentu dalam situasi konflik seperti ini sulit mendapat kebutuhan pokok, kalau pun ada tentu dengan harga tinggi. Lembaga kemanusian bisa mengambil peran ini,” jelas UBN.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Sangat Menyayangkan Sejumlah Pelarangan Penggunaan Lapangan untuk Sholat Idul Fitri
Untuk diketahui, pertempuran antara pasukan pemerintah Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terjadi di ibu kota Sudan, Khartoum sejak Sabtu (15/4/2023), dan meluas ke kota-kota lain di sekitarnya.
Pertempuran ini dilatarbelakangi tensi hubungan yang memanas antara militer Sudan dengan RSF. Perseteruan dikatakan sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.*
Artikel Terkait
Puluhan Jurnalis Khataman Quran Bersama Ustaz Bachtiar Nasir
Israel Serang Al Aqsha, Ustaz Bachtiar Nasir: Mereka Bermental Destruktif
Bela Baitul Maqdis, Ustaz Bachtiar Nasir Ajak Umat Lakukan Hal Ini
Ustaz Bachtiar Nasir Terpilih Jadi Ketua Umum JATTI 2022-2025