Edisi.co.id - Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA) Ervan Purwanto menegaskan, dirinya melihat ada upaya nyata yang dilakukan Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam menghadapi permasalahan polusi udara diantaranya dengan menggencarkan penanaman pohon sebagai pondasi jangka panjang.
"Untuk konteks kepemimpinan Heru yang baru 8 bulan dengan berbagai upaya nyata dan mendasar seperti penanaman pohon, optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemanfaatan kendaraan listrik pada transportasi publik, bahkan peningkatan uji emisi kendaraan tentu ini perlu di apresiasi," ujar Ervan dalam keterangannya, Jumat (23/6/2023).
Menurut Ervan, Problem penurunan kualitas udara Jakarta bukan hal baru yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan sudah terjadi sejak periode jauh sebelum Heru mengemban tugas Penjabat Gubernur.
Misalnya, kata Ervan, beberapa waktu pasca Covid-19 pada 2022 lalu disaat transisi dari pembatasan ke pelonggaran aktivitas masyarakat, Jakarta menduduki peringkat pertama kategori kota dengan udara terburuk sedunia menurut rilis Air Quality Index (AQI).
Baca Juga: Bukan Tunggu Kepgub Heru Budi, Pemprov DKI Janji Naikkan Gaji PJLP Setelah APBD Perubahan Dibahas
"Bahkan ada informasi yang dikatakan sumbernya resmi dari data milik DKI menyebutkan bahwa periode Januari sampai Agustus 2022 itu ada sekitar 115 hari tidak sehat, atau lebih jauh lagi di setiap periode Gubernur sebelumnya. Bahkan saat itu Pak Anies bilang kalau udara dan angin tidak memiliki KTP, apa ini yang salah Gubernurnya? tapi mungkin kalau yang bertanggung jawab karena sebagai kepala daerah sih iya," tegasnya.
Ervan menuturkan, berbagai langkah yang dilakukan Heru melalui pengetatan sejumlah kebijakan pada sektor transportasi seperti uji emisi gas karbon, ganjil genap dan yang lainnya pun mesti diapresiasi sebagai upaya nyata menghadapi penurunan kualitas udara Jakarta.
Ervan mengklaim, keseriusan Heru terkait penanganan udara Jakarta sudah terlihat jelas. Antara lain, kata Ervan, pemanfaatan lahan terbuka dikuatkan lagi menjadi area bebas polusi seperti RPTRA dan lain lain.
"Tapi yang jelas kita lihat, apa yang bisa Heru lakukan, itu sudah dijalankan dia bertanggung jawab. Tinggal bagaimana political will dia didukung oleh semua pihak terutama pemangku dan pelaksana kebijakan," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Kurban; Sinergi Foundation Serukan Sembelih Kurban sesuai Syariat Islam
Selain itu, lanjut Ervan, tanggung jawab mengatasi pencemaran udara itu pun ada pada setiap individu maupun kelompok usaha yang memberikan dampak cukup besar, seperti industri dan lain-lain.
"Kuncinya ada pada kesadaran bersama, Ketika Pemerintah menerbitkan regulasi, maka objeknya yakni kita sebagai masyarakat merasa perlu atau tidak terhadap udara bersih ini. Kalau perlu, mulai disiplinkan diri sendiri, disamping perangkat penegakan hukum pun harus jalan," jelasnya.
Sebelumnya, Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya serius membenahi polusi udara Jakarta. Ia menyebut akan mendorong realisasi peralihan kendaraan bahan bakar alternatif.
Heru juga mengakui bahwa masalah polusi udara di DKI Jakarta merupakan tantangan besar bagi pemerintah provinsi. Ia menyebut Pemprov DKI Jakarta akan banyak berbenah.
Artikel Terkait
Karena Tak Biasa dengan Udara Jakarta Anak Nikita Willy dan Indra Priawan Sempat Sakit
Destinasi Wisata yang Seru, Talaga Langit Cirebon
Birukan Langit Indonesia Festival ke 2, PAN Gandeng Penyanyi Koplo Denny Caknan
Diminta Zulkifli Hasan Ikut Meriahkan Birukan Langit Indonesia Stage, Denny Caknan: Saya Tak Bisa Menolak
Didukung Penyanyi Koplo Indonesia Denny Caknan, Uya Kuya Yakini Birukan Langit Indonesia Stage Akan Sukses
Teleskop James Webb NASA Temukan Keajaiban di Langit: Bintang Wolf-Rayet Langka Ditemukan
Polusi Udara Menjadi Ancaman Serius bagi Bumi Kita, Apa Saja Dampak Buruknya?