Kip Laos (LAK) dan Pound Lebanon (LBP) pun tak luput dari daftar ini.
Kip Laos terpukul oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi, dan kewajiban utang luar negeri.
Sementara pound Lebanon merosot akibat tekanan kondisi ekonomi yang buruk, pengangguran, krisis perbankan, dan inflasi yang melonjak.
Indonesia juga masuk dalam daftar, dengan Rupiah Indonesia (IDR) menempati posisi keenam.
Baca Juga: Rasakan Sensasi Unik dengan Minuman Alpukat Kocok yang Menggugah Selera
Nilai rupiah yang terus turun dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk defisit neraca perdagangan, inflasi, utang luar negeri, dan dampak pandemi Covid-19.
Som Uzbekistan (UZS) dan Franc Guinea (GNF) juga menjadi bagian dari daftar mata uang terlemah.
Uzbekistan menghadapi tantangan dari pandemi Covid-19, penurunan output industri, dan masalah lain seperti inflasi tinggi dan birokrasi kompleks.
Sementara Guinea, negara yang kaya akan sumber daya alam, berjuang melawan kemiskinan, kurangnya infrastruktur, dan ketidakstabilan politik.
Pemahaman mengenai nilai mata uang ini memberi wawasan tentang dinamika ekonomi global dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara.
Melalui pembaruan kebijakan ekonomi yang tepat, harapannya mata uang negara-negara ini dapat kembali menguat.***
Artikel Terkait
Sosok Artis Inisial R Tersangkut Kasus Pencucian Uang Rafael Alun, Netizen Heboh di Twitter
Konferensi Pers KPK Atas Penangkapan Rafael Alun dan Sita Uang Rp 32,2 M: Ternyata dari Sini Sumber Uangnya
Begini Cara Dukun Pengganda Uang Melakukan Pembunuhan Berantai, 12 Jenazah Korban Telah Ditemukan
Pria Ngaku Dikriminalisasi gegara Bocorkan soal Pajak Ternyata Tersangka Penggelapan Uang, Kini Jadi DPO
Kementrian Agama Berikan Uang Saku Saat Jemaah Tiba di Asrama Haji
Inilah Daftar Mata Uang dengan Nilai Terendah di Dunia, Rupiah Indonesia Masuk Ranking
Uang Pas-Pasan? Jangan Khawatir! Ini Dia 5 Cara Mengelola Keuangan dengan Cerdas