Edisi.co.id - Virus Nipah kembali menjadi sorotan karena telah menyebabkan dua kasus kematian di Kerala, India.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa sebanyak 706 warga, termasuk 153 petugas kesehatan India, telah menjalani tes untuk memeriksa kemungkinan penularan virus ini.
Virus Nipah termasuk dalam jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia, dan memiliki potensi yang cukup mematikan.
Virus Nipah adalah virus yang termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Virus ini dapat ditularkan antara hewan dan manusia, dan host alamiahnya adalah kelelawar buah yang termasuk dalam famili Pteropodidae.
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998-1999 saat terjadi wabah pada peternak babi di Malaysia, yang kemudian berdampak hingga Singapura. Wabah tersebut menyebabkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian.
Hingga tahun 2021, telah dilaporkan sekitar 700 kasus manusia terinfeksi virus Nipah dengan 407 kematian di 5 negara, termasuk Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Bangladesh melaporkan sebagian besar kasus dan kematian, yaitu 48% dari total kasus dan 58,5% dari total kematian.
Pada awal tahun 2023, terdapat laporan tambahan 11 kasus di Bangladesh.
Dari 11 kasus tersebut, 10 di antaranya memiliki riwayat konsumsi getah kurma (date palm sap).
Sementara 1 kasus merupakan kontak erat dengan salah satu pasien terinfeksi.
Virus Nipah dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk kelelawar buah.
Penularan juga dapat terjadi melalui konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan yang terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan tersebut.