berita

Pastikan PRB Berjalan Optimal, BPJS Kesehatan Gelar Sharing Season di RS Atmajaya

Rabu, 8 November 2023 | 18:21 WIB
Pastikan PRB Berjalan Optimal, BPJS Kesehatan Gelar Sharing Season di RS Atmajaya

Edisi.co.id-Dalam rangka memaksimalkan Program Rujuk Balik (PRB) yang sudah diatur dalam regulasi dan bersifat wajib dijalankan oleh Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) kepada pasien JKN yang kondisinya sudah stabil, BPJS Kesehatan memastikan seluruh petugas layanan JKN di fasilitas kesehatan paham akan prosedur dan tugas masing-masing yang harus dijalankan dari FKRTL, FKTP hingga Apotek PRB.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPJS Kesehatan, Ropik Patriana dalam kegiatan sharing season dengan Rumah Sakit Atmajaya, Klinik Atmajaya dan Apotek PRB Atmajaya.

“Dokter di FKRTL harus merujuk pasien yang sudah dalam kondisi stabil ke FKTP sesuai dengan ketentuan. Untuk PRB ini, kami fokuskan kepada pasien dengan penyakit Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi. Dikarenakan kedua penyakit tersebut jumlahnya paling banyak. Dan harus sudah dipastikan oleh dokter yang berwenang memberikan diagnosa bahwa pasien tersebut benar termasuk pasien PRB serta obat yang diresepkan adalah benar obat PRB,” ujar Ropik.

Baca Juga: Wali Kota Jakarta Utara Siap Bersinergi Untuk Pastikan Penduduknya Terproteksi JKN

Dalam kesempatan tersebut Ropik menyarankan agar dibentuk tim khusus PRB di masing- masing fasilitas kesehatan yang fokus untuk berkoordinasi menangani pasien PRB. Selain FKRTL dan FKTP, Ropik juga menyebutkan bahwa apotek PRB juga harus memastikan obat PRB tersedia untuk meminimalisir keluhan dari pasien.

“Kenapa harus memastikan PRB ini berjalan, karena kita harus mengoptimalkan fungsi gate keeper yang memang adanya di FKTP. Karena salah satu capaian indikator KBK dari FKTP adalah meningkatkan angka kontak. Sehingga FKRTL dapat fokus kepada penanganan kasus spesialistik maupun sub spesialistik. Karena pada ketentuannya, peserta saat di FKTP

mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif dan apabila tidak bisa ditangani maka di rujuk ke rumah sakit. Dan setelah ditangani di FKRTL serta sudah stabil kondisinya, baru di rujuk balik ke FKTP dan yang terakhir mengambil obat di apotek PRB,” ucap Ropik.

Ketentuan mengembalikan peserta JKN ke FKTP salah satunya adalah harus melampirkan surat rujukan balik yang diberikan oleh FKRTL untuk merujuk balik ke FKTP agar pasien dapat melanjutkan pemeriksaan. Dalam pertemuan tersebut BPJS Kesehatan berharap Rumah Sakit Atmajaya dapat meningkatkan capaian PRB.

Dan Klinik Atmajaya dapat meningkatkan angka kontak hingga lebih dari 150 per mil dan meningkatkan rasio rujukan kurang dari 15%. Serta ketersediaan obat pada apotek PRB selalu tersedia.

“Capaian rekrutmen PRB di Rumah Sakit Atmajaya saat ini 400, memang sudah melebihi dari target yaitu 387. Tapi sebaiknya jika target sudah tercapai, tidak harus terpatok dengan target, lebih baik banyak melebihi targetnya itu tidak apa-apa. Dan permasalahan dari PRB ini biasanya adalah komunikasi antara FKTP dan FKRTL yang masih belum terlalu intens dalam hal koordinasi. Misalnya, obat yang tidak tersedia di apotek PRB, tim PRB yang ada di FKRTL tidak berjalan, serta Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) belum merujuk sesuai dengan kriteria PRB. Karena kunci dari suksesnya optimalnya PRB adalah komunikasi dan sinergi yang baik,” ujar Ropik.

Perwakilan dari Atmajaya, Derma mengatakan bahwa sebagai mitra fasilitas kesehatan dari BPJS Kesehatan dalam penyelenggaraan Program JKN, dimana PRB termasuk didalamnya, ia bersedia untuk membantu untuk mengedukasi pasien terkait ketentuan PRB ini.

Dimana banyak di antara pasien yang dirujuk balik terkadang menolak untuk dikembalikan berobat di FKTP. Untuk itu, edukasi langsung kepada pasien dirasa perlu.

“Kendalanya itu biasanya pasien menolak meskipun sudah diberikan surat rujukan balik maupun resep obatnya. Tapi kami bersedia untuk mengedukasi peserta JKN untuk ditangani di FKTP karena keadaannya sudah stabil. Untuk ketersediaan obat juga sebaiknya ada daftar apotek PRB yang berada di sekitar wilayah fasilitas kesehatan, sehingga kami bisa memberikan beberapa rekomendasi atau alternatif peserta mendapatkan obat sesuai dengan yang sudah diresepkan. Ini sudah menjadi tanggung jawab kami untuk bersinergi karena peserta JKN adalah konsumen kita bersama,” ujar Derma.***

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB