Dari acara studi banding ini, Kiai Auza’i berharap banyak ilmu yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari wilayah yang dikenal dengan kota gudeg tersebut.
“Semoga studi banding atau istifadah ilmu ini, barangkali ada yang bisa kita jadikan oleh-oleh, ya minimal gudeknya“, tutup Kiai Auza’i.
Acara dilanjutkan dengan diskusi tentang sosial-keumatan, keagamaan, keorganisasian, dan relasi MUI dengan pemerintah.