Edisi.co.id - Pemerintah Arab Saudi melakukan pengawasan ketat selama musim haji 2025. Untuk mengawasi kemungkinan ada jemaah calon haji ilegal, otoritas Arab Saudi menggunakan drone untuk melakukan pemantauan.
Dengan menggunakan drone, diklaim bahwa sudah ada penangkapan ratusan orang yang melanggar selama kedatangan jemaah calon haji tiba di Tanah Suci.
Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) juga telah memasang 20 gerbang elektronik (e-gate) di Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah.
Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengalaman perjalanan bagi jamaah haji yang sah dan sesuai prosedur.
Gerbang berteknologi tinggi ini dirancang untuk mempercepat proses imigrasi dan mengurangi waktu tunggu bagi jamaah haji yang masuk.
SDAIA bekerja sama dengan otoritas imigrasi dan bandara untuk menerapkan solusi kecerdasan buatan yang menyederhanakan prosedur masuk.
Selain e-gate, lebih dari 30 perangkat pembaca paspor canggih juga telah dipasang untuk memfasilitasi pemrosesan yang lancar.
Pemerintah Indonesia sendiri juga sempat membagikan aturan baru Arab Saudi yang semakin ketat memberikan izin pada jemaah calon haji untuk bisa masuk ke Makkah.
Baca Juga: Kilas Balik Karya Choi Jung-woo, Aktor Drakor Populer 'Doctor Stranger' yang Wafat di Usia 68 Tahun
Salah satunya dengan kartu Nusuk yang harus dimiliki oleh jemaah calon haji sebagai ‘kartu izin’ selama tinggal di Arab Saudi.
Kartu Nusuk ini adalah kartu yang berisi identitas lengkap para jemaah calon haji, termasuk lokasi hotel di mana ia menginap.
Oleh karena itu, kartu Nusuk harus selalu dibawa oleh para jemaah calon haji karena bisa memberikan akses untuk memasuki lokasi-lokasi berhaji, termasuk Masjidil Haram.
Kementerian Agama (Kemenag) RI bahkan sempat memberikan peringatan untuk selalu menjaga kartu tersebut karena termasuk dalam salah satu benda yang jadi target penjambretan.