Ia menanggapi interupsi dari anggota PKS, Khairulloh, yang menyuarakan aspirasi Persatuan Inteligensia Kristiani Indonesia (PIKI) soal gangguan terhadap jemaat gereja akibat pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Margonda setiap Minggu pagi.
Menurut Khairulloh, kegiatan CFD berdampak pada enam gereja di sekitar Margonda dan lebih dari 30 gereja lainnya yang jalurnya melewati area tersebut.
Menanggapi hal itu, HTA langsung menyanggah anggapan tersebut. Ia menilai, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan penyesuaian jadwal ibadah atau penggunaan jalur alternatif.
“Yang ibadah pagi bisa pindah ke sore. Pemkot pasti akan cari solusi. Tidak perlu dibuat seolah-olah CFD menghambat ibadah,” ujar HTA.
HTA juga mempertanyakan sikap PKS yang baru sekarang menunjukkan perhatian terhadap komunitas Kristiani, padahal sebelumnya, ketika wali kota berasal dari PKS, isu-isu minoritas tidak banyak diangkat.
“Kenapa sekarang tiba-tiba perhatian? Selama ini ke mana saja? Baru peduli saat wali kotanya bukan dari PKS,” ucapnya.
Dengan demikian, baik Babai maupun HTA sama-sama menunjukkan sikap tegas dalam membela kebijakan Pemkot Depok serta mengkritisi sikap fraksi PKS yang dinilai tendensius dan penuh prasangka.