Edisi.co.id- Dalam rangka pencegahan Stunting di Jawa Barat, semangat BKKBN Provinsi Jawa Barat tidak pernah surut.
Terbukti di penghujung bulan Ramadhan ini tetap melaksanakan Percepatan Penurun Stunting Melalui Semarak Ramadhan Cegah Stunting di Kampung KB (Keluarga Berkualitas) Desa Kawunganten Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengintervensi langsung upaya pencegahan stunting di masyarakat.
Adapun bentuk kegiatannya berupa pelayanan KB MKJP, Pelatihan Branding dan Packaging UPPKA, Pembinaan Poktan (kelompok kegiatan) Bina Keluarga Balita (BKB) & Bina Keluarga Lansia (BKL).
Baca Juga: Menteri Agama Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji untuk Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Selain itu ada juga kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi kepada remaja beresiko, Sosialisasi DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), Lomba Mewarnai & hapalan Surah Al-Quran bagi anak-anak dan juga Pelantikan Duta GenRe Kecamatan Cikaum.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, dr. Vitor Palimbong, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si beserta Jajaran, Dr. dr. Riyo Kristian Utomo, MH. Kes, CH, CMH, CHt, CSTMI, CPS, CPPS, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Subang, Dra. Nunung Suryani, M.Si, dan Kepala Desa Kawunganten.
Dalam kesempatan itu Dr. Dadi menyampaikan kepada para remaja setempat bahwa, salah satu upaya percepatan penurunan stunting adalah melalui pencegahan dari hulu.
Pencegahan dari hulu tersebut yaitu mempersiapkan para calon pengantin dan calon ibu dengan bekal ilmu apa itu Stunting dan bagaimana cara pencegahannya, serta penyebab dari stunting.
"Diharapkan dengan pengetahuan yang cukup maka tidak akan ada lagi stunting baru di wilayah Kabupaten Subang Khususnya dan Jabar pada umumnya," ujar Dr. Dadi.
Dalam Kesempatan ini juga, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, memberikan bekal materi kepada para Duta GenRe Kecamatan Cikaum tentang kesehatan reproduksi dan juga Triad KRR.
"Katakan tidak pada napza, tidak kepada free seks pra nikah dan tidak kepada HIV/AIDS," ujar dr. Vitor Palimbong.
Dirinya mengharapkan para Duta GenRe dapat menjadi agen perubahan untuk para teman sebaya di sekitarnya.
Terakhir, Dr. dr. Riyo menyampaikan kepada Duta GenRe dan para remaja bahwa edukasi tentang kesehatan reproduksi harus dipahami betul, apa itu kesehatan reproduksi serta bagaimana cara menjaga kesehatan alat reproduksi.***