Edisi.co.id - Dalam rangka memastikan seluruh penduduk di wilayah Jakarta Utara memiliki jaminan kesehatan dengan status kepesertaan aktif, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara akan melakukan jemput bola dengan membuka layanan Mobile Customer Service (MCS) agar masyarakat melakukan pengurusan administrasi maupun pemberian informasi ke tempat lingkungan tempat tinggalnya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara, Ropik Patriana dalam pertemuan koordinasi dengan pihak Walikota Administrasi Jakarta Utara beserta dengan Camat dan Lurah yang ada di wilayah Jakarta Utara.
“Pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari Forum Komunikasi dengan Walikota dan para stakeholder. Di Jakarta Utara, dari sisi cakupan peserta sudah sebesar 97% sudah menjadi peserta JKN. Tetapi sebanyak kurang lebih 122 ribu peserta yang tidak aktif. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa kondisi diantaranya dinonaktifkan karena data DTKS, yang sudah tidak bekerja tidak mendaftar kembali, dan ada anak dari pegawai yang sudah berusia lebih dari 21 tahun. Masyarakat masih belum aware terhadap kondisi kepesertaannya, untuk itu BPJS Kesehatan akan berusaha untuk jemput bola. Kami akan langsung melaksanakan pelayanan di wilayah kelurahan dan kecamatan,” ujar Ropik.
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Kuasai Elektabilitas Ungguli Prabowo dan Anies
Tujuan pelayanan dengan MCS adalah untuk mendekatkan peserta dengan pelayanan peserta. Selama ini kendala peserta adalah jarak antara rumahnya dengan kantor cabang, dan ini merupakan solusi untuk warga. Kegiatan ini sudah berlangsung dari tahun lalu dengan bekerjasama terkait untuk penentuan lokasi oleh kecamatan dan kelurahan. Pelayanan administrasi sama dengan pelayanan di kantor cabang dan bisa melakukan pengurusan administrasi pada layanan MCS.
Ropik mengatakan bahwa ada beberapa proses administrasi yang bisa dibantu untuk dilakukan pengaktifannya pada layanan MCS. Nanti prosesnya data kepesertaan masyarakat tersebut dicek terlebih dahulu dan jika memang bisa diproses seperti pendaftaran sebagai peserta mandiri, akan diproses pada saat itu. Kalau NIK nya yang tidak aktif atau masalah-masalah lain yang tidak bisa diproses saat itu juga, akan diberikan solusinya.
“Kami mengharapkan bagaimana mekanisme komunikasi yang efektif kami dengan kelurahan dan masyarakat. Terkadang masyarakat yang datang hanya beberapa ke layanan MCS, untuk itu kami harapkan ada sounding kepada RT dan RW kepada masyarakat agar dapat mengunjungi layanan MCS. Kami harap seluruh masyarakat sudah aktif status kepesertaannya sebelum membutuhkan, jadi harus sedia payung sebelum hujan,” ujar Ropik.
Baca Juga: STUKA KolaborAksi Institut Kemandirian – DD Konstruksi, Siap Lahirkan Ahli Bidang Konstruksi
Sebelum membuka layanan MCS, BPJS Kesehatan meminta bantuan dari kecamatan dan kelurahan untuk menghimbau masyarakat mengecek terlebih dahulu status kepesertaannya masing-masing pada aplikasi Mobile JKN atau dari Chat Assistant JKN (CHIKA). Sehingga ketika datang ke layanan MCS, masyarakat sudah mengetahui apa yang mau diurus.
“Kami telah berkomitmen seperti yang dikatakan Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminra) pada forum kemarin untuk bersama-sama memastikan seluruh masyarakat Jakarta Utara sudah memilliki Kartu JKN yang aktif.
Sehingga ketika mereka sakit, mereka sudah siap akan risiko itu terjadi. Sebelum pelaksaan kami akan bantu mengirimkan flyer dari BPJS Kesehatan dan akan kami, sebarkan di grup-grup oleh kelurahan dan RT dan RW. Serta kami akan menghimbau masyarakat datang melakukan pengurusan di layanan MCS,” ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Administrasi Jakarta Utara, Muhammad Alwi.
Baca Juga: Hadiri Deklarasi GRPG, Ariza Patria Minta Relawan Jaga Kondisi Politik Indonesia yang Sejuk
Alwi juga mengungkapkan bahwa akan melaksanakan pertemuan secara online dengan pengurus RT dan RW untuk himbauan agar mendata para warganya yang masih aktif dan tidak aktif. Dan Alwi memastikan dari kelurahan bisa memantau pendataan tersebut. Setelah hasil dari tersebut, baru mengatur strategi pembukaan layanan MCS di setiap kelurahan