Edisi.co.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi ramainya isu pernyataan dirinya yang mengatakan bahwa Kemenag (Kementerian Agama) hadiah untuk NU.
Menurut Yaqut, pernyataan tersebut ia lontarkan dalam forum internal keluarga besar NU (Nahdatul Ulama).
Dia mengatakan bahwa tujuannya menyebut hal tersebut untuk memotivasi para santri dan pesantren yang hadir dalam forum internal itu.
“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” tegas Menag di Solo, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Daftar 22 Bank yang Akan Menjalankan BI-Fast
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa dirinya tidak mengira pernyataannya tersebut akan tersebar ke publik dan menjadi polemik.
Dia pun kemudian, menegaskan bahwa konteks pembicaraan hingga keluar pernyataan tersebut berbeda. Tidak sesuai dengan yang beredar di publik.
"Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Turunkan Tarif Transaksi Transfer antar Bank
Selain itu, Yaqut juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Tetapi, menurutnya, Kemenag menaungi semua agama.
“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tegas Menag.
Dia membuktikan, di Kemenag terdapat Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, yang diisi oleh kader Muhammadiyah.
“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” terang Menag.
Menag menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. “Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” tutupnya.